Instalasi RedHat Linux 5.1
Persiapan
RedHat Linux merupakan salah satu
distribusi yang memiliki program instalasi yang sangat baik sehingga instalasi
dapat dilakukan secara otomatis. User hanya perlu memasukkan informasi mengenai
sistem yang dimiliki dan sisanya akan dikerjakan oleh program instalasi
tersebut. Oleh karena itu sebelum melakukan instalasi sebaiknya mengumpulkan
dulu dokumentasi mengenai semua hardware yang dimiliki, kalau perlu
siapkan buku manual komputer.
Periksa apakah semua hardware
komputer memang tercantum dalam daftar Hardware-HOWTO atau RedHat Compatibility List bila ada hardware yang tidak
tercantum, catat dan tanyakan ke forum Mailing List Linux mungkin ada orang lain yang mempunyai masalah sama
tapi berhasil menangani masalah hardware tersebut.
Membuat
Disket Boot dan Supplemental
Bila instalasi RedHat Linux
direncanakan melalui NFS, hard disk, FTP, SMB atau PCMCIA maka disket boot
dan supplemental ini harus disiapkan lebih dahulu. Untuk itu diperlukan
dua buah disket 3.5 inci high-density (1.44MB) yang telah di format.
Beri label pada disket tersebut, masing-masing RedHat Boot Disk dan RedHat
Supplemental Disk.
Untuk membuat kedua disket itu dari
MS-DOS, jalankan program rawrite.exe yang terdapat pada cd RedHat:
d:
cd \images
\dosutils\rawrite
rawrite akan menanyakan nama disk
image. Masukkan disket RedHat Boot Disk di drive A:, ketik boot.img
dan tekan Enter. Selesai, disket RedHat Boot Disk bisa dikeluarkan dari
drive A:
Setelah selesai jalankan lagi
rawrite.exe. Masukkan disket ke Supplemental di drive A:, ketik supp.img
dan tekan Enter. Selesai.
Untuk membuat kedua disket itu dari
sistem Linux, dapat digunakan program utilitas dd. Mount dulu cd
RedHat kemudian pindah ke direktori images di CD-ROM. Gunakan perintah
ini untuk membuat RedHat Boot Disk:
dd if=boot.img of=/dev/fd0 bs=1440k
Kemudian untuk RedHat
Supplemental Disk dibuat dengan perintah:
dd if=supp.img of=/dev/fd0 bs=1440k
Instalasi
Tanpa Menggunakan Disket Boot
Bila ada MS-DOS di dalam komputer,
instalasi dapat langsung dilakukan tanpa bantuan disket boot. Program
instalasi RedHat dapat langsung di jalankan dari prompt MS-DOS:
d:
cd \dosutils
autoboot.bat
Catatan: Distribusi terbaru RedHat
kabarnya malah bisa langsung boot dari CD-ROM begitu cd tersebut
dimasukkan dalam cd drive komputer.
Virtual
Console
Saat instalasi berlangsung, user
tidak hanya bisa melihat kotak dialog yang menuntun proses instalasi tapi bagi user
yang sudah berpengalaman juga dapat melihat proses diagnostik dan jalannya
proses dengan memanfaatkan virtual console. Lima buah virtual console
yang tersedia dapat membantu mengatasi masalah saat instalasi, yaitu:
Console 1 menampilkan kotak dialog
Console 2 menampilkan prompt shell
Console 3 menampilkan pesan-pesan instalasi program (install log)
Console 4 menampilkan pesan-pesan kernel dan sistem program lainnya (system log)
Console 5 menampilkan pesan-pesan lainnya
Console 2 menampilkan prompt shell
Console 3 menampilkan pesan-pesan instalasi program (install log)
Console 4 menampilkan pesan-pesan kernel dan sistem program lainnya (system log)
Console 5 menampilkan pesan-pesan lainnya
Untuk berpindah-pindah console
dapat dilakukan dengan menekan tombol Alt+F1, Alt+F2 .... Alt+F5. Tidak perlu
harus mengetahui pesan-pesan di console lain karena instalasi di console
1 sudah lebih dari cukup.
Instalasi
dari CD-ROM
Instalasi yang paling mudah adalah
melalui distribusi CD-ROM RedHat 5.1 walapun cara lain seperti melalui hard
disk, NFS, FTP dan lain-lain tidak juga terlalu sulit. Saya hanya
menuliskan langkah-langkah instalasi melalui CD-ROM saja.
Booting
Dapat dilakukan melalui boot disk
yang telah dibuat sebelumnya atau melalui MS-DOS dengan program autoboot..
Bila memilih melakukan boot dari disk boot , masukkan disket tersebut
dan boot komputer. Beberapa saat kernel akan memeriksa hardware,
bila tidak ada masalah akan di tampilkan boot: prompt. Tekan Enter
begitu prompt tersebut muncul. Parameter bisa ditambahkan bila hardware
tidak terdeteksi, misalnya:
boot: linux hdc=cdrom
Bila melalui MS-DOS, masuk ke
direktori d:\dosutils disitu ada batch file, autoboot.bat yang
bisa langsung di jalankan.
Program
Instalasi
Kotak dialog pertama kali yang
muncul setelah program diatas dijalankan adalah kotak selamat datang dari Red
Hat, kemudian pilihan monitor, berwarna atau tidak.
Kotak dialog selanjutnya adalah
pilihan keyboard, gunakan tanda panah atau tombol TAB untuk bergerak.
Selanjutnya adalah kotak dialog
pilihan metode instalasi yang akan dipakai, pilihan pertama Local CDROM dan
yang lain NFS, Hard disk, FTP serta SMB. Untuk kali ini pilihan metode
instalasinya adalah dari CDROM (untuk yang lain mungkin di lain waktu akan saya
coba juga).
Program instalasi akan menanyakan
apa jenis CD-ROM drive. Kebanyakan CD-ROM drive untuk home PC adalah
IDE/ATAPI. Bila jenisnya SCSI CD-ROM drive selanjutnya program menanyakan jenis
adapter SCSI-nya. Bila CD-ROM drive bukan termasuk keduanya, pilih other
dan driver untuk CD-ROM tersebut.
Setelah semua informasi benar di
masukkan, program menanyakan apakah akan menginstalasi sistem baru atau upgrade.
Pilihan upgrade hanya bisa dilakukan bila versi lama dari RedHat Linux
yang berbasis RPM
telah ada dalam komputer.
Bila yang di pilih Install,
program secara otomatis akan menjalankan program utilitas fips atau disk
druid yang akan menyusun partisi-partisi hard disk.
Partisi
Hard Disk
PERHATIAN: Terutama bagi mereka yang
akan berbagi partisi dengan sistem lain (Windows95, OS/2 dll). Kesalahan
mempartisi hard disk dapat menghapus seluruh sistem dan isi hard disk
oleh karena itu lakukan bagian ini dengan hati-hati, bila perlu backupdulu
sistem yang ada. (Sepertinya ini peringatan untuk hati-hati yang kesekian kali
dan saya harap Anda tidak berpikir Linux sangat tidak aman dan susah di
instalasi. Peringatan-peringatan tersebut hanya untuk membuat kita lebih teliti
dalam bekerja dan cermat membaca petunjuk instalasi)
Perintah-perintah yang di gunakan
dalam program partisi fdisk adalah:
- m, untuk menampilkan seluruh perintah yang tersedia berikut penjelasannya/help.
- p, untuk menampilkan tabel partisi hard disk.
- n, membuat partisi baru.
- t, mengeset atau merubah tipe partisi.
- l, menampilkan daftar tipe-tipe partisi berikut nomor ID masing-masing.
- w, menyimpan semua perubahan yang telah dilakukan.
Sebelum mulai, selalu periksa
informasi partisi hard disk saat itu dengan perintah p. Sedikitnya
diperlukan dua buah partisi untuk Linux, yaitu partisi untuk root
dan swap tapi bila spasi hard disk tidak membatasi bisa di
buat beberapa partisi lain.
Partisi dibuat dengan perintah n
dan kemudian bisa dipilih e untuk partisi extended dan p
untuk partisi primer. Pilih p untuk pertama kali ini.
Berikutnya adalah menentukan silinder awal dan besar partisinya, misalanya
untuk partisi ini diinginkan besarnya 500MB maka masukkan +500M. Sampai disini,
partisi Linux native yang pertama sudah terbentuk.
Selanjutnya adalah membuat partisi
swap.Partisi ini digunakan sebagai penampung informasi yang sedang
tidak digunakan oleh RAM, tujuannya agar RAM tetap memiliki ruangan yang kosong
untuk menerima informasi baru. Beberapa orang berpendapat partisi ini harus
diberikan sedikitnya 32MB saat menjalankan X Window atau sedikitnya 2 kali
jumlah RAM. Tapi beberapa orang yang memiliki RAM lebih dari 64MB melaporkan
sistem mereka dapat bekerja dengan baik walaupun tanpa partisi swap.
Membuat partisi swap sama halnya
dengan diatas, dengan perintah n, pilih p dan tentukan silender
awal serta besarnya partisi swap tersebut. Untuk partisi swap,
tipe partisinya harus dirubah dengan perintah t dan masukkan kode hex
82 untuk partisi ini.
Bila ruang hard disk masih
tersisa ulangi pembuatan partisi yang lain. Kita di ijinkan membuat hingga
empat buah partisi primer dalam sebuah hard disk, setelah itu hanya
dapat di buat partisi extended di masing-masing partisi primer.
Setelah semua partisi di buat, tekan
w untuk menyimpannya dan akan kembali ke program instalasi. Selanjutnya
partisi swap baru di buat akan di format supaya bisa di gunakan untuk
Linux. Bila ada partisi sistem lain, misalnya Windows95, kita diberi kesempatan
untuk memberikan nama mount point ke partisi tersebut agar nanti
Linux bisa membaca partisi tersebut. Tombol Edit dapat digunakan untuk merubah mount
point masing-masing partisi.
Instalasi
Paket Program
Instalasi paket program adalah tahap
berikutnya dari rangkaian tahap instalasi RedHat Linux. Instalasi paket program
juga akan dipandu dengan baik, pertama kali akan ditampilkan kotak dialog yang
menampilkan komponen program yang telah dikelompokkan secara rapi oleh RedHat.
Tapi kita bisa memilih paket-paket program apa yang ingin di instalasi dengan
mengaktifkan(memberi tanda *) pada pilihan Select individual packages.
Kadang-kadang, program tertentu
tergantung pada program lain supaya dapat bekerja dengan baik. Hal ini disebut dependency
dan ini sering terjadi bila user yang tidak berpengalaman memilih Select
individual packagesdan menentukan sendiri paket program yang ingin di
instalasi. Tapi tidak perlu khawatir, bila program instalasi mendeteksi adanya
paket program tidak dipilih padahal dibutuhkan oleh paket program lain maka
secara otomatis program instalasi akan menunjukkan paket-paket program yang
harus di instalasi.
Format,
Instalasi dan Menunggu
Tugas selanjutnya biarlah dikerjakan
oleh program instalasi, memformat semua partisi dan menginstalasi paket program
yang telah ditentukan. Pekerjaan ini akan memakan waktu sedikit lama dan yang
dapat kita lakukan saat itu adalah hanya menunggu. Siapkan saja minuman dan
kudapan secukupnya karena menunggu selama kurang lebih 30 menit bisa sangat
membosankan bila tidak dilewati sambil menikmati minuman dan kudapan favorit.
Bila tidak ada masalah, waktu
menunggu akan berakhir dengan tampilan kotak dialog selanjutnya, yaitu
Konfigurasi Alat seperti mouse, video, monitor, kartu ethernet
dan printer.
Konfigurasi
Alat
Mouse
Setelah memformat seluruh partisi
dan menginstalasi semua paket program, selanjutnya secara otomatis program
instalasi akan mendeteksi kehadiran mouse berikut port di mana mouse
tersebut dihubungkan.
Video
Card dan Video Monitor
Bila saat instalasi paket program
kita memilih X Window System, maka program instalasi akan menjalankan
Xconfigurator. Pertama, akan ditanyakan informasi mengenai kartu video bila
kartu video yang kita miliki tidak ada dalam daftar yang di berikan, cobalah
pilih unlisted card. Kedua, Xconfigurator akan memberi daftar pilihan
monitor atu pilih saja custom bila monitor milik kita tidak ada dalam
daftar.
Selanjutnya adalah pilihan modus
video. Pilih modus video yang ingin di jalankan tapi perhatikan jumlah memori
video yang dimiliki, untuk 1MB video memori tidak cukup baik menjalankan modus
32.
Semua informasi di atas akan ditulis
dalam file /etc/X11/XF86Config.
Networking
Bila komputer tidak di rencanakan
untuk di hubungkan dengan mesin lain dalam suatu jaringan, pilih saja No. Bila
dipilih Yes, kita harus memasukkanIP address, netmask, default gateway
dan nameserver primer serta domain name, hostname dan nameserver
tambahan lainnya.
Printer
Konfigurasi printer bisa di lewati
dan di setup di lain waktu. Koneksi printer dapat dipilih: Local, Remote
atau LAN-Manager. Kemudian ditanyakan nama queue, direktori spool,
merek dan modelnya, ukuran kertas yang dipakai serta kedalaman warna bila
printernya berwarna.
Untuk local printer harus
diberikan nama port dimana printer tersebut dihubungkan. Untuk remote
printer memerlukan IP address host serta nama queue di remote
host. Sedangkan untuk printer LAN-Manger memerlukan nama host,
IP number host, nama printer, username yang akan menggunakan
printer dan password-nya.
Clock
Program instalasi juga akan
menanyakan time zone dimana kita berada dan mengeset CMOS clock
komputer. Bila clock diset untuk waktu lokal, Linux maupun sistem
operasi lain (seperti Windows95) akan menggunakan clock tersebut. Bila
diset menggunakan GMT atau UTC, Linux akan mengikuti perubahan itu tapi Windows95
tidak.
Password
Isian password muncul setelah
seting clock. Password ini adalah password root dan
digunakan untuk melindungi sistem. Perlu dua kali memasukkan password
dengan benar, password sedikitnya enam karakter atau angka dan dapat
berupa huruf besar atau kecil, atau campuran diantara itu semua. Password
sebaiknya tidak mudah ditebak orang lain dan jangan melupakan password
ini karena sistem tidak akan bisa dibuka tanpa password.
Kotak dialog berikutnya adalah
Instalasi LILO, Linux Loader.
Instalasi
LILO
Setelah mengeset password,
selesai sudah instalasi RedHat Linux. Bisa dilanjutkan dengan menginstalasi
LILO jika dikendaki. Kotak dialog LILO menanyakan di mana LILO akan di
instalasi. Pilih dimana LILO akan diletakkan atau Skip saja bila tidak ingin
menginstalasinya. Cobalah dengan memilih MBR.
Setelah menekan Ok, program
instalasi akan mereboot sistem, tunggu beberapa detik. Pada beberapa
komputer ada kalanya BIOS melaporkan adanya penulisan di MBR, pilih saja Ok
atau expected (karena memang kita sengaja menuliskan informasi
LILO di MBR).
Prompt boot: menandakan LILO telah dimuat
tekan Enter atau biarkan beberapa saat , LILO akan meload kernel Linux
(defaultnya, LILO akan meload Linux). Ketikan root pada prompt
login: dan isi password pada prompt password:
Bila melihat prompt pagar
seperti ini
[root@localhost root] #
berarti instalasi yang melelahkan
ini telah berhasil. Selamat!
Lalu apa yang akan dilakukan dengan
kursor yang berkedip-kedip itu? Anda dapat meneruskan membaca bab mengenai Command Line atau mencoba mencari informasi bagaimana bekerja di
lingkungan grafik pada bab Window Manager & Desktop Manager
0 Response to "Instalasi RedHat Linux 5.1"
Post a Comment