1. Kacang Dua Kelinci
PT
Dua Kelinci merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia
makanan terkemuka di Indonesia. Produk perusahaan ini terkenal dengan merek Dua
Kelinci. Perjalanan perusahaan ini dimulai sejak tahun 1972 di Surabaya.
Berawal dari usaha re-packing kacang garing yang berlabel "Sari
Gurih" yang berlogo gambar dua kelinci. Dengan berkembangnya bisnis, pada
tanggal 15 Juli 1985, didirikanlah PT Dua Kelinci yang kini menjelma menjadi
produsen kacang terkemuka di Indonesia dengan menerapkan sistem manajemen
kualitas produk berstandar internasional. Usaha re-packing kacang ini yang
didirikan oleh Bapak Ho Sie Ak dan Ibu Lauw Bie Giok di Pati, Jawa Tengah
merupakan cikal bakal tumbuhnya industri kacang garing besar di Indonesia.
Selanjutnya sejak didirikannya perusahaan oleh Bapak Ali Arifin dan Bapak Hadi
Sutiono merek produk pun berubah dikarenakan sebagian besar konsumen lebih suka
menyebut Dua Kelinci dibandingkan dengan Sari Gurih.
Merek produk di atas adalah Kacang
Garing Dua Kelinci. Merek dan kemasan produk tersebut memiliki arti dan
sejarahnya. Pada suatu ketika di Surabaya Ho Sie Ak dan Lauw Bie Giok serta
keluarganya memiliki sebuah toko kecil. Suatu hari seorang petani kacang datang
dan ingin menitipkan kacang kulit untuk dijual di toko itu. Keluarga itu
melihat kemasan kacang yang rupanya kurang menarik dan sempat bertanya-tanya
apakah produk ini akan laku dijual.
Pada
suatu ketika saat Hadi pergi memancing dan saat ia memikirkan mengenai produk
kacang tersebut sambil memancing tiba-tiba dua ekor ikan melompat dari air.
“Wah, ini pertanda” pikirnya. Saat ia kembali, ia meminta seseorang kenalannya
untuk mendesain sebuah logo dan kemasan untuk produk kacang tersebut dengan
memasukkan gambar dua ekor ikan seperti yang ia lihat. “Tolong buatkan yang
seperti ini ya,” katanya, sambil memberikan kertas pembungkus dengan gambar dua
ekor kelinci.
Setelah
selesai, jadilah desain logo dengan gambar dua ekor kelinci yang tengah
memancing sambil duduk di atas kacang dengan dua ekor ikan melompat dari dalam
air. Gambar ini menjadi logo dari “Sari Gurih,” sebuah usaha kecil dalam bidang
pengemasan kacang.
Perusahaan
ini mulai berkembang dan gambar dua kelinci itu mulai banyak dijumpai di banyak
toko. Orang mulai mencari produk kacang Sari Gurih, tapi bukan dengan menyebut
namanya. Mereka umumnya bertanya, “Ada kacang Dua Kelinci?” Akhirnya nama Sari
Gurih tidak digunakan lagi dan perusahaan itu mengganti namanya menjadi Dua
Kelinci pada tahun 1985.
2. Teh
Botol Sosro
Produk ini pada awal mulanya diberi
nama Teh cap Botol. Nama ini pula yang merupakan cikal bakal nama teh botol
yang hingga kini di kenal masyarakat Indonesia. Pada masa itu, teh dalam
kemasan belum terlalu populer seperti sekarang ini. Teh beredar dalam bentuk
teh kering yang hanya bisa dinikmati setelah dimasak dengan air hangat. Sekitar
tahun 1953, Sosro hijrah ke Jakarta dan mulai memperkenalkan istilah teh dalam
kemasan berbrntuk botol. Ide pengemasan botol merupakan hasil pemikiran karena
seringnya Sosro mengalami kesulitan dalam memperkenalkan produknya kepada
masyarakat. Beberapa kali kegagalan dalam penyajian kepada masyarakat dalam
bentuk tester, memberikan suatu kesempatan bagi Sosro untuk mengemas produknya
dalam bentuk an isi yang lebih baik, dan hasilnya teh dimasukkan kedalam botol.
Berikut adalah perkembangan botol yang digunakan oleh Sosro.
Penggunaan Botol sebagai Kemasan Teh
Siap Minum
Perkembangan Desain Kemasan Botol Sosro
|
Perkembangan botol dapat dituliskan
sebagai berikut:
Botol versi 1:
Dikeluarkan pada tahun 1970 dengan
merek TEH CAP BOTOL SOFT DRINK SOSRODJOJO
Botol Versi 2:
Dikeluarkan pada tahun 1972 dengan
merek TEH CAP BOTOL (dengan penulisan “CAP” lebih kecil, sehingga orang lebih
membaca TEH BOTOL), selain itu penulisan soft Drink dihilangkan, dan tulisan
TEH BOTOL diganti dengan warna merah putih yang menggambarkan produk asli
Indonesia. Penulisan Sosrodjojo juga disingkat menjadi SOSRO dalam logo bulat
merah.
Botol Versi 3:
Pada tahun 1974, terjadi perubahan
design botol yang ke III. Design botolnya tidak seperti botol versi I & II.
Dengan bentuk botol yang baru dan perubahan pada penulisan merek THE BOTOL
SOSRO pada kemasannya. Design botol yang ketiga ini diperkenalkan seiring
dengan didirikannya pabrik PT. SINAR SOSRO yang pertama di daerah Cakung,
Jakarta.
LOGO TEHBOTOL SOSRO
Ada yang
menarik dari perkembangan botol diatas, yakni penggunaan logo pada produk.
Tahun 1970, Sosro tidak menggunakan picture mark apapun untuk mengungkapkan
identitasnya. Sosro hanya mencantumkan nama Sosro dengan huruf. Sangat berbeda
dengan apa yang bisa kita lihat pada botol versi III pada tahun 1974. Sosro
telah melakukan perubahan yang sangat mendasar, baik dari segi logo maupun
branding produk. Nama sosro dikemas dalam warna putih dibalut lingkaran
berwarna kemerahan khas warna teh dan mirip pula bentuk tutup botol jika
dilihat dari atas. Penggunaan huruf yang sederhana memberikan kesan yang baik
dalam ingatan siapapun penikmat teh Indonesia. Huruf Tehbotol juga menjadi
andalan produk Sosro. Huruf yang berbentuk unik, eye-catching dengan format
mengalir sangat cocok dengan pesan yang ingin disampaikan Sosro. Bentuk seperti
ini sangat kental dengan nuansa Indonesia. Sangat klasik dan menarik.
|
|
|
Lahirnya
Tehbotol Sosro
Keluarga
Sosrodjojo memulai bisnisnya pada tahun 1940 di kota Slawi, Jawa Tengah dengan
memproduksi dan memasarkan teh seduh merek “Teh Cap Botol”.
Tahun 1965, Keluarga Sosrodjojo
mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke Jakarta dengan melakukan strategi
CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di Jakarta.
Awalnya, datang ke pasar-pasar
dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah siap, seduhan
teh tersebut langsung dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Namun
cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses
penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin
mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh
langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk
selanjutnya dibawa kepasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara
ini kurang berhasil karena teh yang dibawa tumpah selama perjalanan dari kantor
ke pasar karena pada saat tersebut jalanan di Jakarta masih berlubang dan belum
sebagus sekarang.
Akhirnya
muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh dan dikemas kedalam botol yang
sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena
selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya
dimasak seperti cara sebelumnya.
Tahun 1969, diputuskan untukmenjual
minuman tehdalam kemasan botol secara massal dengan nama Tehbotol Sosro. Nama
“Tehbotol” diambil dari tehseduh merek ”TehCap Botol”, yang saat itu sudah
mulai terkenal di Jakarta dan ”Sosro” dari nama keluarga pendirinya yakni
”Sosrodjojo”
Perubahan Bentuk Botol Dan Logo
Tehbotol Sosro
Tahun 1969,
seiring dengan semakin diminatinya Tehbotol Sosro oleh masyarakat Jakarta,
Tehbotol Sosro kemudian diproduksi dengan lebih massal tetapi masih dalam skala
industri rumahan dan menggunakan botol dengan desain umum / generic (image
Botol Pertama tahun 1969).
Tahun 1972, Logo Tehbotol Sosro
berganti design dan mulai mencantumkan Logo Sosro di leher botol (image Botol
Kedua tahun 1972).
Tahun 1974,
Logo Tehbotol Sosro kembali mengalami perubahan design dan pada saat yang
bersamaan botol Tehbotol Sosro dirubah bentuknya menjadi lebih unik &
menonjol – logo dan bentuk botol tersebut masih digunakan sampai saat ini –
serta produksinya sudah mulai menggunakan mesin bertekhnologi tinggi yang di
impor dari Jerman (image Botol Ketiga tahun 1974).
Berdirinya PT. Sinar Sosro
Agar bisa
melayani pasar dengan lebih baik, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-saudaranya
memutuskan untuk memisahkan usaha teh siap minum dalam kemasan dari usaha teh
seduh keluarga Sosrodjojo yakni dengan mendirikan sebuah perusahaan baru.
Perusahaan baru ini diharapkan akan bisa lebih focus dalam melayani dan
mengembangkan pasar minuman teh siap minum dalam kemasan botol beling.
Pada tangal 17 Juli 1974, Soegiharto
Sosrodjojo dan saudara-saudaranya resmi mendaftarkan perusahaan baru tersebut
dengan nama PT. Sinar Sosro, yang berdomisili di Jalan Raya Sultan Agung Km.
28, Medan Satria, Bekasi – yang juga merupakan lokasi pabrik pertama Tehbotol
Sosro sekaligus merupakan Pabrik teh siap minum dalam kemasan yang pertama di
Indonesia dan di dunia.
3. ADIDAS
Merek sepatu
yang sangat terkenal
ini dimulai pada
tahun 1920 oleh Adi
(Adolf) Dassler di ruang
cuci milik Ibunya.
Waktu itu Adi
Dassler membuat proyek kecil-kecilan dengan
membuat sepatu olahraga.
Karena tingginya kualitas
sepatu yang dihasilkannya, akhirnya
bisnis kecil-kecilan tersebut
mulai membuahkan hasil.
Pada tahun 1924,
Adi Dassler dan saudaranya
Rudolf Dassler mendirikan “Dassler Brothers OGH” yang
nantinya menjadi cikal
bakal Adidas sekarang.
Komitmen Adi Dassler
pada kualitas, membawa
Dassler Brothers sebagai
produsen sepatu berkualitas
tinggi, sehingga sering
dipakai oleh atlit-atlit
legendaris masa itu untuk
Olimpiade. Puncak keterkenalan
sepatu Dassler Brothers
adalah ketika Jesse
Owen menjadi atlit
paling sukses pada
Olimpiade Berlin pada
tahun 1936 dengan
mengenakan sepatu buatan
Dassler.
Pada
tahun 1948, Adi
dan Rudolf memutuskan
untuk berpisah dan masing-masing
membuat merek sepatu
sendiri. Rudolf membuat
merek sepatu ‘Puma’ sedangkan Adi
membuat merek ‘Adidas.’ Pengambilan nama
Adidas berasal dari
nama Adi Dassler
dengan menggabungkan nama depan
Adi dan satu
suku kata nama belakang Dassler yakni
‘das’ sehingga menjadi
kata ‘Adidas’. Sekadar
informasi bahwa nama asli
dari Adi Dassler
adalah Adolf Dassler,
tapi orang Jerman sering memanggil nama
Adolf sebagai Adi.
Didukung oleh kemajuan
bidang penyiaran dan pertelevisian, adidas
menikmati keuntungan dari
event olahraga seperti
Olimpiade atau sepakbola, karena logo
3 stripes mereka
mudah dikenali dari jauh.
Ia pun mendafarkan logo 3 stripes
sebagai trademark dari adidas.
3 stripes yang
diciptakan agar kaki stabil,
namun akhirnya menjadi
logo.
Penggunaan logo
Adidas sendiri baru
dipergunakan pada sekitar
tahun 1948, pada saat
dua bersaudara Dassler tersebut
berpisah. Secara visual,
logo Adidas hanya berupa
huruf Adidas, dengan
nama Adolf Dassler diatasnya
serta ilustrasi sepatu ditengahnya. Dengan
merek ini, sepatu
buatan Adi Dassler mencapai titik kesuksesannya, dengan
diakuinya merek sepatu
Adidas diajang pesta
olahraga dunia seperti
Olimpiade Helsinki, Melbourne,
Roma dan lainnya.
Serta saat itu
tim sepakbola Jerman
menjadi juara dunia sepakbola
dengan menggunakan sepatu
Adidas.
Pada tahun
1972, logo Adidas
mengalami perubahan yakni
dengan menggunakan konsep
‘Trefoil Logo’, yaitu logo dengan visual tiga daun terangkai.
Konsep tiga daun ini memiliki makna simbolisasi dari semangat Olimpiade yang
menghubungkan pada 3 benua. Sejak saat itulah Adidas menjadi sepatu resmi yang
dipergunakan pada even Olimpiade diseluruh dunia.
Akhirnya
setelah bertahun-tahun berjaya dan mengalami liku-liku perkembangan usaha, pada
tahun 1996, Adidas mengalami modernisasi dengan menerapkan konsep ‘We knew then
– we know now’ yang kurang lebih menggambarkan kesuksesan masa lalu dan
kejayaan hingga kini. Adapun logo baru yang digunakan secara visual berupa tiga
balok miring yang membentuk tanjakan yang menggambarkan kekuatan, daya tahan
serta masa depan. Sejak saat itu logo Adidas tidak pernah mengalami perubahan,
serta masih berjaya hingga saat ini.
4.Mercedes-Benz
Logo bintang
segitiga Mercedes punya arti khusus — dominasi perusahaan yang meliputi darat,
laut, dan udara. Sedangkan nama Mercedes berasal dari seorang pengusaha Austria
dan pecinta otomotif, Emil Jellinek. Dia memiliki seorang anak bernama
Mercedes. Jellinek tak hanya menjual mobil Daimler-Motored-Gesellschaft (DMG)
namun berpartisipasi dalam balap motor pertama di Jerman. Saat itu dia
mengendarai kendaraan yang dibuat DMG di balik nama samarannya, Mercedes.Saat
itu, Mercedes merujuk ke nama tim dan pengemudi. Namun, saat ini Mercedes
adalah hasil merger dua perusahaan mobil, Daimler-Motored-Gesellschaft atau
DMG, yang didirikan oleh Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach, serta Benz &
Cie, yang didirikan oleh Karl Benz.Logo saat ini, bintang dalam lingkaran,
diperkenalkan untuk pertama kalinya di 1937.
Siapa yang
tidak tahu dengan Mercedez Benz, perusahaan mobil eksklusif asal Jerman. Mobil
merk ini juga sering terlihat di jalanan, tapi apakah anda mengetahui awal mula
berdirinya perusahaan mobil ini? Kali ini tim Mobiloka akan berbagi cerita
sejarah tentang perkembangan mobil Mercedez Benz dari nol hingga kesuksesannya
sekarang ini. Mari kita simak ulasannya!
Sejarah dari
Mercedes Benz dimulai dari seseorang yang bernama Emil Jellinek. Ia adalah
pengusaha kelahiran Jerman yang kemudian bermukim di Perancis dan menjadi
distributor mobil produk DMG. DMG adalah singkatan dari Daimler Motoren
Gesellschaft, perusahaan otomotif yang didirikan oleh Gottlieb Daimler.
Suatu hari,
Emil Jellinek meminta Wilhelm Maybach, kepala desainer DMG, agar membuat mobil
yang cepat, ringan dan aman. Maybach merupakan orang yang mendisain mobil truk
pertama di dunia dan pada tahun 1896 truk ciptaannya mulai diproduksi. Mulai
tanggal 1Oktober 1896, mobil hasil rancangannya ini di ekspor untuk pertama
kalinya ke London. Nama Maybach nantinya akan diabadikan dalam bentuk mobil
canggih Mercedes Benz Luxury Saloon.
Pada tanggal
2 April 1900, Maybach mulai membuat mobil atas permintaan Emil Jellinek. Hal
itu merupakan tonggak sejarah “Mercedes Benz”. Nama Mercedes diambil dari anak
perempuan Emil Jellinek yang bernama Mercedes Jellinek. Penggunaan nama anak
itu merupakan bentuk kasih sayang Emil Jellinek sebagai orang tua kepada
putrinya.
Emil
Jellinek selalu merasa bahwa membangun image komersial dengan memilik nama
merek dagang sangatlah penting. “Mercedes” dalam bahasa Spanyol atau “Merci”
dalam bahasa Perancis mempunyai arti yang positif, yaitu “penuh rasa terima
kasih” atau dalam bahasa Latin yang berarti “anugerah yang menyenangkan”.
Mobil
pertama DMG yang dinamai “Mercedes” diluncurkan pada 22 Desember 1900, dan nama
itu kemudian dipatenkan sebagai merek dagang di tahun 1902. Emil Jellinek lalu
memesan 36 unit mobil tersebut dengan harga 550.00 Mark emas atau jika
diuangkan dengan uang zaman sekarang maka setara dengan 36 Mercedes Benz S500,
atau lebih dari 100 Mercedes Benz C200 Kompressor.
Pada tahun
1926, DMG dan Cie (perusahaan milik Karl Benz) menyatukan perusahaan mereka.
Sehingga nama perusahaan itu berubah menjadi “Mercedes Benz”. Karl Benz
merupakan seorang pembuat mobil penumpang yang dipatenkan dengan nama “Benz
Patent Motorwagen Omnibus”. Dari kesepakatan penyatuan perusahaan inilah muncul
truk diesel enam silinder yang pertama di dunia dan dinamakan Mercedes Benz L-5.
Di tahun
1998, Mercedes Benz kembali bekerja sama dengan perusahaan lain yaitu Chrysler
Corporation yang merupakan raksasa industri otomotif di Amerika Serikat. Nama
“Chrysler” diambil dari sang penemu yang berasal dari Amerika Serikat, Walter P
Chrysler. Di Asia, DaimlerChrysler melakukan kerjasama dengan Mitsubishi Motors
(perusahaan asal Jepang) dan Hyundai Motor (perusahaan asal Korea Selatan).
Dua perang
besar, Perang Dunia 1 dan 2 yang meluluhlantakkan Jerman sama sekali tidak
mengakibatkan industri otomotif meredup. Termasuk pecahnya Jerman Barat dan
Jerman Timur, tidak menggoyahkan industri otomotif yang berpusat di Stuttgart
ini untuk tetap eksis. Sampai saat ini Mercedes Benz telah berusia satu abad
dan merupakan salah satu dari lima pabrik mobil terkemuka di dunia.
5.Apple
Sebelum
menjadi logo Apple seperti sekarang, logo Apple telah mengalami beberapa kali
perubahan. Logo Apple yang pertama sedikit rumit yaitu berupa gambar Issac
Newton yang sedang duduk membaca buku dibawah pohon apple. Logo tersebut di
rancang oleh Ronald Wayne pada tahun 1976.
Steve
jobs berpikir bahwa logo itu sedikit terlalu intelektual dan terlalu detail,
yang membuat logo itu sulit diingat. Selanjutnya pada tahun 1977 Rob Jannof
mendesain ulang logo Apple. Desain logonya sangat simple yang terdiri dari
sebuah apel yang sedikit tergigit dan diisi dengan warna pelangi. Meskipun
susunan warnanya dibuat keliru.
Menurut
Janoff bekas gigitan yang ada pada apple tersebut pada awalnya dibuat sebagai
variasi yaitu untuk membedakan bahwa gambar tersebut adalah apple bukanlah
jeruk atau tomat. Sementara warna pelangi tersebut dicetuskan sendiri olehSteve
Jobs. Penempatan warna pelangi yang keliru tersebut bukanlah tanpa alasan.
Penempatan warna tersebut bermaksud untuk menunjukkan filosofi "Keluar
dari aturan baku" yang berarti kebebasan dan keberanian perusahaan untuk
berinovasi dan merevolusi teknologi.
Banyak
orang percaya pemilihan logo Apple tersebut berkaitan dengan beberapa hal
berikut :
Mengenang
Alan Turing, bapak komputer dunia yang mengakhiri hidupnya dengan memakan buah
Apple yang mengandung sianida. Mengenang Issac Newton yang diceritakan
menemukan teori hukum gravitasi setelah melihat sebuah apel yang jatuh dari
pohon. Berawal dari kegemaran Steve Jobs yang vegetarian terhadap buah apel.
Sehingga dia memutusakan untuk menamakan dan memberi logo perusahaanya dengan
buah apel.
Terinspirasi
dari grup band legendaris The Beatles, yang terdapat logo Apple di salah satu
albumnya.Perusahaan yang dicetus oleh Steve Jobs tersebut telah menggunakan
logo Apple tersebut selama 22 tahun sejak tahun 1977. Sampai pada tahun 1997
setelah kembalinya Steve Jobs ke perusahaan Apple. Steve Jobs memutuskan untuk
memodifikasi logo Apple menjadi lebih minimalis yaitu logo Apple monokromatik.
Pengantian logo tersebut untuk mengikuti perkembangan jaman dan memberi maksud
bahwa perusahaan Apple telah memasuki millenium baru dunia teknologi.
Merek,Sejarah Dan Arti Logo Usaha Dagang - Ahmad Riyan Dayani >>>>> Download Now
ReplyDelete>>>>> Download Full
Merek,Sejarah Dan Arti Logo Usaha Dagang - Ahmad Riyan Dayani >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Merek,Sejarah Dan Arti Logo Usaha Dagang - Ahmad Riyan Dayani >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK