LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN AKADEMI
KEPERAWATAN
HARAPAN MAMA
KABUPATEN
DELI SERDANG
DI PUSKESMAS MANDALA
TAHUN 2016
DI SUSUN OLEH :
ASMAUL HUSNA NIM
: 13.01.002
NURIANA NIM
: 13.01.028
PURNAMA IRAWAN NIM
: 13.01.029
RINALDI HASIBUAN NIM
: 13.01.031
YENI ELFIA NIM
: 13.01.035
ASRUL HADI NIM
: 13.01.037
ADAMSYAH NIM
: 13.01.038
MULYADI NIM:
13.01.024
AKADEMI KEPERAWATAN HARAPAN MAMA
KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan
merupakan salah satu hak setiap
individu. Oleh karena itu setiap negara menjamin kebebasan setiap warganya
untuk meraih kesehatan yang setinggi-tingginya. Hal ini jugalah yang mendorong
terbentuknya tujuan pembangunan suatu negara, khususnya indonesia yang
terkandung tujuan pembangunan kesehatan.
Tujuan
pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat adalah meningkatkan kesadaran,
bangsa, dan negara ditandai oleh penduduknya dalam hidup dan perilaku yang
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara
utuh dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal seluruh wilayah
Republik Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka perlu upaya – upaya
penyiapan sumber daya manusia yang mampu memenuhi tuntutan dan kebutuhan bidang
kesehatan, baik masa kini maupun masa yang akan datang.
Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
adalah Unit Kesehatan Fungsional yang merupakan pusat pengembangan masyarakat,
juga membina peran serta masyarakat selain memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok (Atik 2010).
Tujuan
bangsa indonesia sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea 4
adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan
nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah.
Dalam
pasal 5 UU kesehatan No. 23 tahun 1992 menyatakan bahwa setiap orang
berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungan. Dalam menjalankan tugasnya
sebagai tempat pelayanan masyarakat puskesmas memiliki tugas – tugas pokok, dan
mempunyai tujuan yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Adapun latar belakang yang penulis buat dalam
laporan ini adalah untuk mengaplikasikan mata kuliah keperawatan
komunitas sebagai persyaratan kurikulum program pendidikan Diploma III
keperawatan yang dilakukan pada tanggal 04 s/d 16 April 2016 di puskesmas
Mandala, agar mahasiswa/I mampu menjelaskan dan melaksanakan berbagai program
dan mekanisme kerja pelayanan kesehatan di puskesmas.
1.2
Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Agar
mahasiswa keperawatan dapat melaksanakan promosi kesehatan, keperawatan komunitas
dan untuk mengetahui gambaran puskesmas secara geografi dan demografi, struktur
organisasi Puskesmas serta program kerja di Puskesmas Mandala tahun 2015.
1.2.2
Tujuan
Khusus
·
Menyiapkan untuk mengetahui program
kerja Puskesmas Mandala di masyarakat.
·
Untuk mengetahui pelayanan kesehatan
dasar puskesmas.
·
Untuk mengetahui struktur organisasi
puskesmas serta program dari masing-masing unit yang ada.
·
Mengetahaui program – program wajib dan
pengembangan puskesmas Mandala.
·
Mengetahui sejauh mana program – program
tersebut telah dijalankan, melalui data – data yang telah tersedia di puskesmas
Mandala.
·
Mampu melaksankan penyuluhan kesehatan di masyarakat.
·
Mampu memberikan pelayanan kesehatan
yang ada di puskesmas.
·
Memahami daerah kerja puskesmas.
·
Meninjau sejauh mana kesadaran
masyarakat untuk hidup sehat serta memanfaatkan fasilitas yang ada.
·
Memahami cara merancang survei
mengumpulkan, mengelola, menganalisa dan menginterpretasikan data sehingga
mampu merumuskan masalah kesehatan.
·
Melakukan pengamatan secara langsung
dilapangan mengenai masalah – masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Mandala.
1.3 Mamfaat PBL
a.
Dapat mengetahui
program – program yang ada di puskesmas
b.
Dapat
melaksanakan penyuluhan kesehatan di masyarakat
c.
Dapat memahami
cara merancang survei, mengumpulkan, mengelola, menganalisa dan
menginterpretasikan data sehingga mampu merumuskan masalah kesehatan.
d.
Melakukan secara
langsung dilapangan mengenai masalah – masalah kesehatan di wilayah kerja
puskesmas.
1.4
Ruang Lingkup PBL
1.4.1
Prosedur Kerja
a.
Mencatat data
geografis dan demografis di wilayah kerja Puskesmas Mandala.
b.
Melakukan
pengamatan langsung di lapangan dan ikut serta dalam pelayanan kesehatan.
c.
Melakukan
penyuluhan kesehatan.
1.4.2
Tempat
Tempat
yang dipergunakan untuk mendapat keterampilan di atas adalah puskesmas Mandala.
1.4.3
Waktu
Pelaksanaan
praktek belajar lapangan di puskesmas oleh mahasiswa Akademi Keperawatan
Harapan Mama semester VI tingkat III selama 2 minggu yaitu dari tanggal 04
April 2016 s/d 16 April 2016.
1.4.4
Peserta
Yang
menjadi peserta Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Mandala adalah mahasiswa
semester VI tingkat III Akademi Keperawatan Harapan Mama Kabupaten Deli Serdang
yang berjumlah 7 orang.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1
Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promontif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
untuk setinggi – tingginya di wilayah kerjanya. (Depkes,2014)
Puskesmas adalah suatu
unit organisasi fungsional yang secara proposional melakukan upaya pelayanan
kesehatan pokok yang menggunakan peran serta masyarakat secara aktif untuk
dapat memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat
diwilayah kerjanya. Suatu kesatuan organisasi kesehatan yang merupakan pusat
pengembang kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
disamping pemberian pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat
diwilayah kerja dalam bentuk kegiatan pokok.
2.2
Sejarah Puskesmas
Di Indonesia konsep
pukesmas dilahirkan tahun 1968, ketika dilangsungkan rapat kerja nasional
pertama di Jakarta. Sebelum tahun 1968 pelayanan kesehatan tingkat dasar sudah
ada sperti KIA, BP, PAM, dll. Masing – masing berjalan sendiri dan belum
terorganisir sehingga dipandang kurang menguntungkan dan tidak memenuhi
sasaran, oleh karena itu, organisasi dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas).
Sejak tahun 1979, mulai
dirintis pembangunan Puskesmas didaerah-daerah tingkat kelurahan atau desa yang
memiliki jumlah sekitar 30.000 jiwa. Dan untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan
yang berada disuatu kecamatan, maka salah satu Puskesmas tersebut ditunjuk
sebagai penanggung jawab dan disebut dengan nama Puskesmas tingkat kecamatan atau Puskesmas pembina. Sedang
Puskesmas yang ada di tingkat kelurahan atau desa disebut Puskesmas kelurahan atau Puskesamas pembantu. Pengkategorian Puskesmas seperti ini, hingga
sekarang masih digunakan.
2.3
Fungsi Puskesmas
Dalam KEPMENKES RI No.
128 tahun 2004 dinyatakan bahwa fungsi Puskesmas dibagi menjadi tiga fungsi
utama:
1) Pertama,
sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) primer ditingkat pertama di wilayahnya
2) Kedua,
sebagai pusat penyedia data dan informasi kesehatan di wilayah kerjanya
sekaligus dikaitkan dengan perannya sebagai penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan di wilayahnya, dan
3) Ketiga,
sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) primer/tingkat pertama
yang berkualitas dan berorientasi pada pengguna layanannya
Upaya kesehatan di
Puskesmas dipilah dalam dua kategori yakni : Pertama, pusat pelayanan kesehatan
masyarakat primer yakni Puskesmas sebagai pemberi layanan promotif dan preventif
dengan sasaran kelompok dan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit, dan Kedua, Puskesmas sebagai pusat pelayanan
kesehatan perseorangan primer dimana peran Puskesmas dimaknai sebagai gate
keeper atau kontak pertama pada pelayanan kesehatan formal dan rujukan sesuai
dengan standard pelayanan medik.
Ada beberapa fungsi Puskesmas yang tertulis secara
umum, yaitu:
1.
Puskesmas
Sebagai Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas berperan menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya,
sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu
puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan
setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan
kesehatan upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2.
Puskesmas
Sebagai Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu
berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan
masyarakat termasuk dunia usaha memiliki
kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk
hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan
program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial
budaya msyarakat setempat.
3.
Puskesmas
Sebagai Pelayanan Kesehatan Strata Pratama
Puskesmas
bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama
yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi pelayanan perorangan antara lain,
rawat jalan dan rawat inap serta, pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat
public dengan tujuan utama memelihara dan maningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2.4
Tujuan Puskesmas
2.4.1
Tujuan Umum
Tujuan
pembangunan kesehatan yang di selenggarakan oleh puskesmas adalah untuk
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional. Yakni meningkatkan
kesehatan nasional., kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi – tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat.
2.4.2
Tujuan Khusus
a.
Mengurangi kematian di wilayah puskesmas
b.
Mengurangi prevalansi khusus KEP di
puskesmas
c.
Meningkatkan pemeriksaan di puskesmas.
d.
Meningkatkan pelayanan kesehatan pada
keluarga rawan di wilayah kerja puskesmas
e.
Meningkatkan kualitas penyuluhan
kesehatan oleh tenaga kesehatan pada masyarakat di wilayah puskesmas.
2.5
Visi dan Misi Puskesmas
2.5.1
Visi Puskesmas
Visi
pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas adalah tercapainya
kesehatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat 2016.
Indikator kecamatan
sehat yang ingin dicapai mencangkup 4 indikator utama, yakni:
1)
Lingkungan sehat
2)
Perilaku sehat
3)
Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
4)
Derajat kesehatan penduduk kecamatan.
2.5.2
Misi Puskesmas
1.
Menggerakkan pembangunan berwawasan
kesehatan di wilayah kerjanya.
2.
Mendorong kemandirian sehat bagi
keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya.
3.
Memelihara dan meningkatkan mutu
pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
4.
Memelihara dan meningkatkan kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
2.5.3
Motto
Kami bukanlah
yang terbaik tetapi beri kami kesempatan melayani anda dengan baik.
2.6.
Azas dan upaya penyelenggaraan Puskesmas
Penyelenggaraan
upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pembangunan harus menerapkan azas
penyelenggaraan puskesmas secara terpadu.
2.6.1
Azas penyelenggaraan puskesmas Mandala
Azas
penyelenggaraan puskesmas yang dimaksud adalah :
1.
Azas pertanggung jawaban wilayah.
2.
Azas pemberdayaan masyarakat.
3.
Azas keterpaduan.
4.
Azas rujukan.
2.6.2 Upaya
penyelenggaraan puskesmas Mandala
Dalam mencapai visi pembangunan
kesehatan melalui puskesmas yakni terwujudnya kecamatan sehat, puskesmas
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat.
Upaya kesehatan tersebut di
kelompokkan menjadi 2 yaitu :
2.6.2.1 Upaya kesehatan
wajib / pokok Puskesmas Mandala
Upaya
kesehatan wajib puskesmas adalah upaya ditetapkan berdasarkan komitmen
nasional, regional, dan global serta mempunyai daya tarik tinggi untuk meningkatkan
derajat setiap puskesmas.
1.
Upaya
Promosi Kesehatan
a.
Tujuan
1)
Agar individu dan kelompok masyarakat
secara keseluruhan melaksanakan perilku hidup sehat.
2)
Agar individu kelompok masyarakat
berperan aktif dalam perencanaan dalam penyelenggaraan.
3)
Meningkatkan pengetahuan kesehatan,
kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat serta
meningkatkan dan mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
b.
Sasaran
1)
Tatanan rumah tangga
2)
Tatanan industri pendidikan (sekolah)
termasuk madrasah dan pondok pesantren.
3)
Tatanan tempat kerja (kantor, pabrik)
4)
Tatanan tempat – tempat umum, pasar,
terminal, tempat ibadah dan tempat hiburan.
c.
Kegiatan
1)
Memberikan penyuluhan kesehatan kepada
masyarakat dilingkungan wilayah kerja puskesmas Mandala di dalam maupun diluar
gedung berbentuk, kegiatan posyandu, posyandu lansia, UKS,UKGS, Gizi, PKM, PHN,
Sanitas, Pelayanan kesehatan ini dilakukan setiap hari kerjanya.
2)
Memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dengan membagikan brosur / lefleat info kesehatan.
3)
Mencari kader kesehatan untuk dilatih
4)
Posyandu.
2.
Upaya
Kesehatan Lingkungan
a.
Tujuan
Untuk memperbaiki mutu lingkungan mutu lingkungan
hidup yang dapat menjamin kesehatan, melalui kegiatan sanitasi dasar serta
pencegahan.
b.
Sasaran
1)
Daerah yang rawan air bersih
2)
Daerah rawan penyakit menular
3)
Daerah percontohan dan pemukiman baru.
3.
Upaya
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
a.
Tujuan
1)
Mencegah terjangkitnya penyakit
2)
Untuk meningkatkan kesehatan yang
optimal
3)
Menurunkan angka kematian dan kesakitan.
b.
Sasaran
Seluruh
lapisan masyarakat di wilayah kerja puskesmas Mandala.
c.
Kegiatan
1)
Mencari kasus sedini mungkin untuk
melakukan pengobatan
2)
Memberikan penyuluhan kesehatan daerah
wabah di puskesmas
3)
Mengadakan imunisasi antara lain : BCG,
DPT, Campak, Polio, DT dan TT.
4)
Langkah – langkah yang dilakukan dalam
pengamatan dan pemberantasan penyakit
5)
Mengumpulkan dan menganalisa data
tentang penyakit
6)
Melaporkan penyakit menular
7)
Menyelidiki di lapangan untuk melihat
ada tidaknya laporan yang masuk, menemukan kasus – kasus untuk mengetahui
sumber penularannya.
8)
Tindakan permulaan untuk menahan
penjalarannya
9)
Menyembuhkan penderita hingga sehat
10) Pemberian
imunisasi
11) Pemberantasan
vektor nyamuk
12) Pendidikan
kesehatan
4.
Upaya
Pengobatan
a.
Tujuan
Mengobati seluruh masyarakat di
wilayah kerja puskesmas Mandala agar masyarakat sehat.
b.
Sasaran
Seluruh masyarakat di wilayah kerja
puskesmas Mandala.
c.
Kegiatan
1)
Pemeriksaan mendiagnosa penyakit dan
memberikan obat melalui apotik yang ada di puskesmas
2)
Penyuluhan pada pasien saat dilakukan
pemeriksaan
3)
Memberi penderita yang tidak mampu ke
rumah sakit dan melanjutkan pengobatan setelah penderita dikembalikan
4)
Perawatan dan pengobatan pasien
puskesmas Mandala meliputi pasien umum, Askes, BPJS, dan Medan sehat.
5.
Upaya
pencatatan dan pelaporan
a.
Tujuan
1)
Untuk menilai hasil kerja yang sudah
dilakukan
2)
Untuk dipergunakan sebagai bahan di
dalam menyusun rencana kerja.
b.
Kegiatan
a. Pencatatan
1)
Kegiatan administrasi
2)
Kegiatan family forder
3)
Registrasi kegiatan lain
b. Pelaporan
1)
Laporan kejadian luar biasa
2)
Laporan biasa yaitu mencatat jumlah
penyakit dan pengunjung puskesmas mandala
3)
Laporan mingguan yaitu mencatat kasus
penyakit menular
4)
Laporan bulanan yaitu mencatat kegiatan
puskesmas mandala dan posyandu di wilayah keja puskesmas mandala.
5)
Laporan tri wulan yaitu mencatat semua
kegiatan puskesmas mandala dan rencana kerja selama tri wulan
6)
Laporan tahunan yaitu mencatat semua
laporan dalam 1 tahun yang di ambil dari laporan bulanan
7)
Laporan kasus berupa penyakit, kematian
dan obat.
2.6.2.2.
Program pengembangan Puskesmas Mandala
a.
Upaya Kesehatan Sekolah,
b.
Upaya Kesehatan Olah Raga,
c.
Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat,
d.
Upaya Kesehatan Kerja,
e.
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut,
f.
Upaya Kesehatan Jiwa
g.
Upaya Kesehatan Mata
h.
Upaya Kesehatan Usia Lanjut
i.
Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
2.7.
Kedudukan Puskesmas
Kedudukan
puskesmas menurut keterkaitannya dengan system kesehatan nasional, system
kesehatan kabupaten / dan system pemerintahan daerah :
1. Sistem
kesehatan nasional
Kedudukan puskesmas
dalam kesehatan nasional adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan starata
pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya. Sebagai tugas pembangunan.
2. Sistem
kesehatan kabupaten / kota
Kedudukan puskesmas
dalam sistem pemerintahan daerah adalah sebagai unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten / kota di wilayah kerjanya.
3. Sistem
pemerintahan daerah
Kedudukan puskesmas
dalam sistem pemerintahan daerah adalah sebagai unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten / kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Antar
sarana pelayanan kesehatan strata pertama
Di wilayah kerja
puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan strata pertama yang
dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti : Praktek dokter, praktek
dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat.
2.8.
Organisasi Puskesmas
a. Struktur Organisasi
Menurut keputusan
menteri kesehatan RI nomor 128/menkes/ RI/SK/II/2004, struktur organisasi
puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-masing puskesmas.
Penyusunan struktur organisasi puskesmas disatu kabupaten/kota dilakukan oleh
dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan
peraturan daerah.
Sebagai acuan dapat
dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut:
1. Kepala
Puskesmas
2. Unit
Tata Usaha
3. Unit
Pelaksana Teknis Fungsional yakni Upaya kesehatan masyarakat dan Upaya
kesehatan perorangan
4. Jaringan
Pelayanan
a) Puskesmas
Pembantu,
b) Puskesmas
Keliling
c) Unit
bidan desa / komunitas
c.
Kriteria
Personalia
Kriteria
personalia yang mengisi struktur organisasi puskesmas disesuaikan dengan tugas
dan tanggung jawab masing – masing unit puskesmas.
d. Eselon Kepala Puskesmas
Kepala
puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan.
Sesuai dengan tanggung jawab tersebut dan besarnya peran kepala puskesmas dalam
penyelnggaraan pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan, maka jabatan kepala
puskesmas adalah jabatan struktural eselon IV.
2.9.
Tata kerja puskesmas
a. Kantor Kecamatan
Dalam
melaksanakan fungsinya, puskesmas puskesmas berkoordinasi dengan kantor
kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat kecamatan,
koordinasi tersebut mencakup perencanaan, pergerakan, pelaksanaan, pengawasan,
dan pengendalian serta penilaian. Dalam hal ini, pelaksanaan fungsi penggalian
sumber daya masyarakat oleh puskesmas, koordinasi dengan kantor kecamatan
mencakup pula kegiatan fasilitas.
b.
Dinas kesehatan kabupaten / kota
Puskesmas
adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota dengan demikian,
secara teknis dari administratif, puskesmas bertanggung jawab kepala dinas
kesehatan kabupaten / kota. Sebaliknya, dinas kesehatan kabupaten / kota
bertanggung jawab membina serta memberikan bantuan administratif dan teknis
kepada puskesmas.
c.
Jaringan
pelayanan kesehatan strata pertama
Sebagai mitra pelayanan
kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta,
puskesmas menjalin kerja sama termasuk penyelenggaraan rujukan dan memantau
kegiatan yang diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan
bersumber dari masyarakat, puskesmas melaksanakan bimbingan teknis, pembedayaan
dan rujukan sesuai kebutuhan. Contohnya seperti posyandu, pokeles, dan lain –
lain.
d.
Jaringan
pelayanan kesehatan rujukan
Dalam menyelenggarakan
uapaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, puskesmas menjalin
kerja sama yang erat dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk uapaya
kesehatan perorangan, jalinan kerja sama tersebut diselenggarakan dengan
berbagai srana pelayanan kesehatan perorangan seperti Rumah sakit ( Kabuapate /
kota ) dan berbagai balai kesehatan masyarakat.
Sedangkan untuk upaya
kesehatan masyarakat, jalainan keraj sama diselenggarakan dengan berbagai
sarana pelayanan kesehatan masyarakat rujukan, seperti dinas kesehatan
kabupaten / kota, balai teknik kesehatan lingkungan, balai laboratorium
kesehatan, serta berbagai balai kesehatan masyarakat. Kerja sama tersebut
diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh dalam
koordinasi dinas kesehatan kabupaten / kota.
e.
Lintas
Sektor
Tanggung jawab
puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah menyelenggaraka sebagian tugas
pembangunan kesehatan yang dibedakan oleh dinas kesehatan kabupaten / kota.
Untuk hasil yang optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut harus
dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada di kecamatan.
Diharapkan satu pihak penyelenggaraan pembangunan kesehatan di kecamatan
tersebut mendapat dukungan berbagai sektor terkait, sedangkan dari pihak lain,
pembangunan yang diselenggarakan oleh sektor lain di tingkat kecamatan berdampak
positif terhadap kecamatan.
f.
Masyarakat
Sebagai penanggung
jawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya, puskesmas
memerlukan dorongan aktif dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan.
Dukumhan aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan badan penyantun
puskesmas (BPP) yang dihimpun berbagai potensi masyarakat, seperti : tokoh
masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi masyarakat serta dunia usaha. BPP
tersebut berperan sebagai mita puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan
kesehatan.
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1. Pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan
Pelaksanaan
praktek belajar mahasiswa / mahasiswi Akademi Keperawatan Harapan Mama
Kabupaten Deli Serdang semeter VI dilakukan di Puskesmas Mandala kecamatan
Medan Tembung selama 2 minggu ( 4 April – 16 April 2016 ) pada saat jam
puskesmas.
3.2 Gambaran Umum Puskesmas
3.2.1.
Sejarah puskesmas mandala
Puskesmas
mandala berdiri pada bulan juni tahun 1982. Terletak di desa Kenangan Baru
kecamatan Percut Sei Tuan yang didirikan oleh Pemko Medan pada saat ini
puskesmas mandala dipimpin oleh dr. Hafni Tanjung dengan 35 pegawai.
3.2.2.
Wilayah kerja puskesmas Mandala
Batasan wilayah
kerja puskesmas yang ditetapkan oleh dinas kesehatan berdasarkan keadaan
geografis, saran transportasi, masalah kesehatan setempat, sumber daya dan lain
– lain.
Pada
wilayah kerja puskesmas mandala, terdapat 2 puskesmas pembantu yang terletak di
kelurahan Bantan dan kelurahan Tembung. Luas wilayah kerja puskesmas Mandala
adalah 384 Ha yaitu :
Ø Kelurahan
Bandar Selamat : 90 Ha
Ø Kelurahan
Bantan : 151 Ha
Ø Kelurahan
Bantan Timur : 89 Ha
Ø Kelurahan
Tembung : 65 Ha
a.
Jumlah Penduduk : 72.341
Jiwa
b.
Jumlah Keseluruhan : 4 Kelurahan
1.
Bantan Timur terletak di jalan Pukat III
No. 56
2.
Bandar Selamat terletak di jalan Kapten
M. Jamil Lubis No.54
3.
Bantan terletak di jalan Pertiwi ujung
No.110 B
4.
Tembung terletak di jalan Bantan No.17
3.2.3.
Data Geografis
Puskesmas
Mandala berada di kecamatan Medan Tembung tepatnya di jalan cucak rawa II
Perumnas Mandala Medan. Secara geografis, puskesmas mandala berbatasan dengan :
a.
Sebelah Utara : Berbatasan
dengan kecamatan Percut Sei
Tuan Kab. Deli Serdang
b.
Sebelah Selatan : Berbatasan
dengan Kec. Medan Denai
c.
Sebelah Barat : Berbatasan
dengan Kec. Medan Perjuangan
d.
Sebelah Timur : Berbatasan
dengan Kec. Percut Sei Tuan
Kab. Deli Serdang
Laporan Peraktek Belajar Lapangan - Ahmad Riyan Dayani >>>>> Download Now
ReplyDelete>>>>> Download Full
Laporan Peraktek Belajar Lapangan - Ahmad Riyan Dayani >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Laporan Peraktek Belajar Lapangan - Ahmad Riyan Dayani >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK