Merek,Sejarah Dan Arti Logo Usaha Dagang

1.    Kacang Dua Kelinci
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh79lRb7gR63Hx9A4nxjNKRdf4lipe7rgEhj4RoZs0ge9Fqilxs4Ql9bZiDIcq7bPDu845vHxGbPRc2KrA7TGC_3v8DCv4_sKnzzODzTuhX9klvH-EQSZGC6g_T-9WAkLqhYYbVjBtu7J81/s1600/kacang+garuda.jpg






PT Dua Kelinci merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia makanan terkemuka di Indonesia. Produk perusahaan ini terkenal dengan merek Dua Kelinci. Perjalanan perusahaan ini dimulai sejak tahun 1972 di Surabaya. Berawal dari usaha re-packing kacang garing yang berlabel "Sari Gurih" yang berlogo gambar dua kelinci. Dengan berkembangnya bisnis, pada tanggal 15 Juli 1985, didirikanlah PT Dua Kelinci yang kini menjelma menjadi produsen kacang terkemuka di Indonesia dengan menerapkan sistem manajemen kualitas produk berstandar internasional. Usaha re-packing kacang ini yang didirikan oleh Bapak Ho Sie Ak dan Ibu Lauw Bie Giok di Pati, Jawa Tengah merupakan cikal bakal tumbuhnya industri kacang garing besar di Indonesia. Selanjutnya sejak didirikannya perusahaan oleh Bapak Ali Arifin dan Bapak Hadi Sutiono merek produk pun berubah dikarenakan sebagian besar konsumen lebih suka menyebut Dua Kelinci dibandingkan dengan Sari Gurih.
       Merek produk di atas adalah Kacang Garing Dua Kelinci. Merek dan kemasan produk tersebut memiliki arti dan sejarahnya. Pada suatu ketika di Surabaya Ho Sie Ak dan Lauw Bie Giok serta keluarganya memiliki sebuah toko kecil. Suatu hari seorang petani kacang datang dan ingin menitipkan kacang kulit untuk dijual di toko itu. Keluarga itu melihat kemasan kacang yang rupanya kurang menarik dan sempat bertanya-tanya apakah produk ini akan laku dijual.
Pada suatu ketika saat Hadi pergi memancing dan saat ia memikirkan mengenai produk kacang tersebut sambil memancing tiba-tiba dua ekor ikan melompat dari air. “Wah, ini pertanda” pikirnya. Saat ia kembali, ia meminta seseorang kenalannya untuk mendesain sebuah logo dan kemasan untuk produk kacang tersebut dengan memasukkan gambar dua ekor ikan seperti yang ia lihat. “Tolong buatkan yang seperti ini ya,” katanya, sambil memberikan kertas pembungkus dengan gambar dua ekor kelinci.
Setelah selesai, jadilah desain logo dengan gambar dua ekor kelinci yang tengah memancing sambil duduk di atas kacang dengan dua ekor ikan melompat dari dalam air. Gambar ini menjadi logo dari “Sari Gurih,” sebuah usaha kecil dalam bidang pengemasan kacang.
Perusahaan ini mulai berkembang dan gambar dua kelinci itu mulai banyak dijumpai di banyak toko. Orang mulai mencari produk kacang Sari Gurih, tapi bukan dengan menyebut namanya. Mereka umumnya bertanya, “Ada kacang Dua Kelinci?” Akhirnya nama Sari Gurih tidak digunakan lagi dan perusahaan itu mengganti namanya menjadi Dua Kelinci pada  tahun 1985.
2.    Teh Botol Sosro

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn0yMlUs_s0ETvJL8_bLrmlMsFV0jFCNTYRHhrzUjAmifTqfsAjJMBO-etsIrJy6T_8JDkFx28LkVklWzeSq1tj4Im00ksFqzJIbitvsQ66pQmYRSTMqg3GcWra2WZCNmToo8LMSZVDMiE/s1600/sosro.jpg
Produk ini pada awal mulanya diberi nama Teh cap Botol. Nama ini pula yang merupakan cikal bakal nama teh botol yang hingga kini di kenal masyarakat Indonesia. Pada masa itu, teh dalam kemasan belum terlalu populer seperti sekarang ini. Teh beredar dalam bentuk teh kering yang hanya bisa dinikmati setelah dimasak dengan air hangat. Sekitar tahun 1953, Sosro hijrah ke Jakarta dan mulai memperkenalkan istilah teh dalam kemasan berbrntuk botol. Ide pengemasan botol merupakan hasil pemikiran karena seringnya Sosro mengalami kesulitan dalam memperkenalkan produknya kepada masyarakat. Beberapa kali kegagalan dalam penyajian kepada masyarakat dalam bentuk tester, memberikan suatu kesempatan bagi Sosro untuk mengemas produknya dalam bentuk an isi yang lebih baik, dan hasilnya teh dimasukkan kedalam botol. Berikut adalah perkembangan botol yang digunakan oleh Sosro.

Penggunaan Botol sebagai Kemasan Teh Siap Minum

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKNclU5UAHV9XRg3ShWgdXWZu_JzKV4s0mr6IdISlCaeKQ9sntkr0A5hwCqITgzp8H_ITR51TjhMHJzDnZMOPQAMUp00k5lNIvQk-X-NCGYdPsD1nIhDc79HvsQzZ7RLy-5tgcMLhZTpVY/s1600/teh+baru.jpg
Perkembangan Desain Kemasan Botol Sosro

Perkembangan botol dapat dituliskan sebagai berikut:
Botol versi 1:
Dikeluarkan pada tahun 1970 dengan merek TEH CAP BOTOL SOFT DRINK SOSRODJOJO
Botol Versi 2:
Dikeluarkan pada tahun 1972 dengan merek TEH CAP BOTOL (dengan penulisan “CAP” lebih kecil, sehingga orang lebih membaca TEH BOTOL), selain itu penulisan soft Drink dihilangkan, dan tulisan TEH BOTOL diganti dengan warna merah putih yang menggambarkan produk asli Indonesia. Penulisan Sosrodjojo juga disingkat menjadi SOSRO dalam logo bulat merah.
Botol Versi 3:
Pada tahun 1974, terjadi perubahan design botol yang ke III. Design botolnya tidak seperti botol versi I & II. Dengan bentuk botol yang baru dan perubahan pada penulisan merek THE BOTOL SOSRO pada kemasannya. Design botol yang ketiga ini diperkenalkan seiring dengan didirikannya pabrik PT. SINAR SOSRO yang pertama di daerah Cakung, Jakarta.

LOGO TEHBOTOL SOSRO
Ada yang menarik dari perkembangan botol diatas, yakni penggunaan logo pada produk. Tahun 1970, Sosro tidak menggunakan picture mark apapun untuk mengungkapkan identitasnya. Sosro hanya mencantumkan nama Sosro dengan huruf. Sangat berbeda dengan apa yang bisa kita lihat pada botol versi III pada tahun 1974. Sosro telah melakukan perubahan yang sangat mendasar, baik dari segi logo maupun branding produk. Nama sosro dikemas dalam warna putih dibalut lingkaran berwarna kemerahan khas warna teh dan mirip pula bentuk tutup botol jika dilihat dari atas. Penggunaan huruf yang sederhana memberikan kesan yang baik dalam ingatan siapapun penikmat teh Indonesia. Huruf Tehbotol juga menjadi andalan produk Sosro. Huruf yang berbentuk unik, eye-catching dengan format mengalir sangat cocok dengan pesan yang ingin disampaikan Sosro. Bentuk seperti ini sangat kental dengan nuansa Indonesia. Sangat klasik dan menarik.




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvO8TfIlqSEHhue1j79sELp6YNByvVFY8yDPVbAELUmU8GFzZAimi6XSMt64krq_IpG9pW_ldKTwDoICFLhyphenhyphen7eM7Rz33igoigJ1D8tObTBCtG9FRPHoVEEuChuA_VtKHmmA6ojY5CbRUNb/s1600/logo+sosro.jpg
Lahirnya Tehbotol Sosro
Keluarga Sosrodjojo memulai bisnisnya pada tahun 1940 di kota Slawi, Jawa Tengah dengan memproduksi dan memasarkan teh seduh merek “Teh Cap Botol”.
Tahun 1965, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke Jakarta dengan melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di Jakarta.
Awalnya, datang ke pasar-pasar dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah siap, seduhan teh tersebut langsung dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Namun cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa kepasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa tumpah selama perjalanan dari kantor ke pasar karena pada saat tersebut jalanan di Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh dan dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya.
Tahun 1969, diputuskan untukmenjual minuman tehdalam kemasan botol secara massal dengan nama Tehbotol Sosro. Nama “Tehbotol” diambil dari tehseduh merek ”TehCap Botol”, yang saat itu sudah mulai terkenal di Jakarta dan ”Sosro” dari nama keluarga pendirinya yakni ”Sosrodjojo”

Perubahan Bentuk Botol Dan Logo Tehbotol Sosro
Tahun 1969, seiring dengan semakin diminatinya Tehbotol Sosro oleh masyarakat Jakarta, Tehbotol Sosro kemudian diproduksi dengan lebih massal tetapi masih dalam skala industri rumahan dan menggunakan botol dengan desain umum / generic (image Botol Pertama tahun 1969).
Tahun 1972, Logo Tehbotol Sosro berganti design dan mulai mencantumkan Logo Sosro di leher botol (image Botol Kedua tahun 1972).
Tahun 1974, Logo Tehbotol Sosro kembali mengalami perubahan design dan pada saat yang bersamaan botol Tehbotol Sosro dirubah bentuknya menjadi lebih unik & menonjol – logo dan bentuk botol tersebut masih digunakan sampai saat ini – serta produksinya sudah mulai menggunakan mesin bertekhnologi tinggi yang di impor dari Jerman (image Botol Ketiga tahun 1974).
Berdirinya PT. Sinar Sosro
Agar bisa melayani pasar dengan lebih baik, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-saudaranya memutuskan untuk memisahkan usaha teh siap minum dalam kemasan dari usaha teh seduh keluarga Sosrodjojo yakni dengan mendirikan sebuah perusahaan baru. Perusahaan baru ini diharapkan akan bisa lebih focus dalam melayani dan mengembangkan pasar minuman teh siap minum dalam kemasan botol beling.
Pada tangal 17 Juli 1974, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-saudaranya resmi mendaftarkan perusahaan baru tersebut dengan nama PT. Sinar Sosro, yang berdomisili di Jalan Raya Sultan Agung Km. 28, Medan Satria, Bekasi – yang juga merupakan lokasi pabrik pertama Tehbotol Sosro sekaligus merupakan Pabrik teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia dan di dunia.


3. ADIDAS
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM_8gTdk3-_JC3LjVEe4w4yq19pHfrurOWap004OJrI6T0xQFUdMJ-ohRU40VSlgdxgXBFdZHxueySMfXLJ0rMCg37z2UvHBRt4kTYNQOibwk6qUwrL3bN9UiVvsCbaciwIBsNO70lIeUK/s1600/adidas.png



Merek   sepatu   yang   sangat    terkenal   ini   dimulai   pada  tahun 1920  oleh  Adi  (Adolf)  Dassler   di ruang   cuci   milik   Ibunya.  Waktu   itu   Adi   Dassler   membuat proyek    kecil-kecilan  dengan   membuat   sepatu   olahraga.  Karena   tingginya  kualitas  sepatu   yang  dihasilkannya,   akhirnya   bisnis   kecil-kecilan  tersebut    mulai  membuahkan   hasil.  Pada    tahun   1924,   Adi Dassler  dan  saudaranya  Rudolf Dassler  mendirikan  “Dassler Brothers OGH”  yang  nantinya  menjadi  cikal  bakal Adidas  sekarang.
Komitmen   Adi Dassler   pada   kualitas,   membawa   Dassler   Brothers   sebagai  produsen   sepatu  berkualitas   tinggi,  sehingga   sering   dipakai  oleh   atlit-atlit  legendaris masa   itu   untuk   Olimpiade.   Puncak  keterkenalan   sepatu   Dassler    Brothers   adalah  ketika  Jesse   Owen   menjadi   atlit   paling   sukses   pada  Olimpiade   Berlin   pada   tahun  1936  dengan   mengenakan   sepatu   buatan   Dassler.

 Pada   tahun  1948,  Adi  dan   Rudolf   memutuskan  untuk  berpisah dan  masing-masing  membuat  merek  sepatu  sendiri.  Rudolf  membuat  merek  sepatu  ‘Puma’ sedangkan  Adi  membuat   merek  ‘Adidas.’ Pengambilan  nama  Adidas  berasal  dari  nama  Adi  Dassler  dengan menggabungkan  nama  depan  Adi  dan   satu  suku  kata  nama belakang Dassler  yakni  ‘das’  sehingga  menjadi  kata  ‘Adidas’.  Sekadar  informasi bahwa  nama  asli  dari  Adi  Dassler  adalah   Adolf  Dassler,  tapi  orang Jerman  sering memanggil  nama  Adolf   sebagai  Adi.  Didukung  oleh  kemajuan  bidang  penyiaran  dan pertelevisian,  adidas  menikmati  keuntungan  dari  event  olahraga  seperti  Olimpiade  atau sepakbola,   karena logo  3  stripes  mereka  mudah  dikenali  dari  jauh.  Ia  pun mendafarkan  logo  3  stripes  sebagai  trademark dari  adidas.  3  stripes  yang  diciptakan agar  kaki  stabil,  namun  akhirnya  menjadi  logo.

Penggunaan   logo  Adidas  sendiri  baru  dipergunakan  pada  sekitar  tahun  1948, pada  saat  dua bersaudara  Dassler  tersebut  berpisah.  Secara  visual,  logo  Adidas  hanya berupa  huruf  Adidas,  dengan  nama Adolf  Dassler  diatasnya  serta  ilustrasi  sepatu ditengahnya.   Dengan  merek  ini,  sepatu  buatan  Adi  Dassler mencapai  titik kesuksesannya,  dengan  diakuinya   merek  sepatu  Adidas  diajang  pesta  olahraga  dunia seperti Olimpiade  Helsinki,  Melbourne,  Roma  dan  lainnya.  Serta  saat  itu  tim  sepakbola  Jerman  menjadi  juara dunia  sepakbola  dengan  menggunakan  sepatu  Adidas.
Pada  tahun  1972,  logo  Adidas  mengalami  perubahan  yakni  dengan  menggunakan  konsep  ‘Trefoil Logo’,  yaitu  logo dengan visual tiga daun terangkai. Konsep tiga daun ini memiliki makna simbolisasi dari semangat Olimpiade yang menghubungkan pada 3 benua. Sejak saat itulah Adidas menjadi sepatu resmi yang dipergunakan pada even Olimpiade diseluruh dunia.
Akhirnya setelah bertahun-tahun berjaya dan mengalami liku-liku perkembangan usaha, pada tahun 1996, Adidas mengalami modernisasi dengan menerapkan konsep ‘We knew then – we know now’ yang kurang lebih menggambarkan kesuksesan masa lalu dan kejayaan hingga kini. Adapun logo baru yang digunakan secara visual berupa tiga balok miring yang membentuk tanjakan yang menggambarkan kekuatan, daya tahan serta masa depan. Sejak saat itu logo Adidas tidak pernah mengalami perubahan, serta masih berjaya hingga saat ini.

4.Mercedes-Benz


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVLr5dSFjbM4ldVV81R1fa6-4qBZJkieacFs8l_Dy77yNLPqd162Tl_pEE8KarXPU-kp9QPCCyO0R27fpDAKrVyauqW1tzpNyt60JJsPBnLwfy86Ar_sbksggy02bez16MkhRyp_35QsiP/s1600/mb.jpg

Logo bintang segitiga Mercedes punya arti khusus — dominasi perusahaan yang meliputi darat, laut, dan udara. Sedangkan nama Mercedes berasal dari seorang pengusaha Austria dan pecinta otomotif, Emil Jellinek. Dia memiliki seorang anak bernama Mercedes. Jellinek tak hanya menjual mobil Daimler-Motored-Gesellschaft (DMG) namun berpartisipasi dalam balap motor pertama di Jerman. Saat itu dia mengendarai kendaraan yang dibuat DMG di balik nama samarannya, Mercedes.Saat itu, Mercedes merujuk ke nama tim dan pengemudi. Namun, saat ini Mercedes adalah hasil merger dua perusahaan mobil, Daimler-Motored-Gesellschaft atau DMG, yang didirikan oleh Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach, serta Benz & Cie, yang didirikan oleh Karl Benz.Logo saat ini, bintang dalam lingkaran, diperkenalkan untuk pertama kalinya di 1937.

Siapa yang tidak tahu dengan Mercedez Benz, perusahaan mobil eksklusif asal Jerman. Mobil merk ini juga sering terlihat di jalanan, tapi apakah anda mengetahui awal mula berdirinya perusahaan mobil ini? Kali ini tim Mobiloka akan berbagi cerita sejarah tentang perkembangan mobil Mercedez Benz dari nol hingga kesuksesannya sekarang ini. Mari kita simak ulasannya!

Sejarah dari Mercedes Benz dimulai dari seseorang yang bernama Emil Jellinek. Ia adalah pengusaha kelahiran Jerman yang kemudian bermukim di Perancis dan menjadi distributor mobil produk DMG. DMG adalah singkatan dari Daimler Motoren Gesellschaft, perusahaan otomotif yang didirikan oleh Gottlieb Daimler.

Suatu hari, Emil Jellinek meminta Wilhelm Maybach, kepala desainer DMG, agar membuat mobil yang cepat, ringan dan aman. Maybach merupakan orang yang mendisain mobil truk pertama di dunia dan pada tahun 1896 truk ciptaannya mulai diproduksi. Mulai tanggal 1Oktober 1896, mobil hasil rancangannya ini di ekspor untuk pertama kalinya ke London. Nama Maybach nantinya akan diabadikan dalam bentuk mobil canggih Mercedes Benz Luxury Saloon.

Pada tanggal 2 April 1900, Maybach mulai membuat mobil atas permintaan Emil Jellinek. Hal itu merupakan tonggak sejarah “Mercedes Benz”. Nama Mercedes diambil dari anak perempuan Emil Jellinek yang bernama Mercedes Jellinek. Penggunaan nama anak itu merupakan bentuk kasih sayang Emil Jellinek sebagai orang tua kepada putrinya.
Emil Jellinek selalu merasa bahwa membangun image komersial dengan memilik nama merek dagang sangatlah penting. “Mercedes” dalam bahasa Spanyol atau “Merci” dalam bahasa Perancis mempunyai arti yang positif, yaitu “penuh rasa terima kasih” atau dalam bahasa Latin yang berarti “anugerah yang menyenangkan”.

Mobil pertama DMG yang dinamai “Mercedes” diluncurkan pada 22 Desember 1900, dan nama itu kemudian dipatenkan sebagai merek dagang di tahun 1902. Emil Jellinek lalu memesan 36 unit mobil tersebut dengan harga 550.00 Mark emas atau jika diuangkan dengan uang zaman sekarang maka setara dengan 36 Mercedes Benz S500, atau lebih dari 100 Mercedes Benz C200 Kompressor.

Pada tahun 1926, DMG dan Cie (perusahaan milik Karl Benz) menyatukan perusahaan mereka. Sehingga nama perusahaan itu berubah menjadi “Mercedes Benz”. Karl Benz merupakan seorang pembuat mobil penumpang yang dipatenkan dengan nama “Benz Patent Motorwagen Omnibus”. Dari kesepakatan penyatuan perusahaan inilah muncul truk diesel enam silinder yang pertama di dunia dan dinamakan Mercedes Benz L-5.

Di tahun 1998, Mercedes Benz kembali bekerja sama dengan perusahaan lain yaitu Chrysler Corporation yang merupakan raksasa industri otomotif di Amerika Serikat. Nama “Chrysler” diambil dari sang penemu yang berasal dari Amerika Serikat, Walter P Chrysler. Di Asia, DaimlerChrysler melakukan kerjasama dengan Mitsubishi Motors (perusahaan asal Jepang) dan Hyundai Motor (perusahaan asal Korea Selatan).

Dua perang besar, Perang Dunia 1 dan 2 yang meluluhlantakkan Jerman sama sekali tidak mengakibatkan industri otomotif meredup. Termasuk pecahnya Jerman Barat dan Jerman Timur, tidak menggoyahkan industri otomotif yang berpusat di Stuttgart ini untuk tetap eksis. Sampai saat ini Mercedes Benz telah berusia satu abad dan merupakan salah satu dari lima pabrik mobil terkemuka di dunia.







5.Apple
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUXJGs4LIbsB6Ixy51-ELOWM8WSoWG6cAWcxu9Z_WrSGGLGLrEZAlYbrjwGgeHw0ZDNY08yWmarAYYtFKyJGEL9gMSFDoEFRPfNhYD-ju2tTFICIGhWN_JT7dtmUmKAmHpMIHrdZq3GCTy/s1600/apple1.jpg









Sebelum menjadi logo Apple seperti sekarang, logo Apple telah mengalami beberapa kali perubahan. Logo Apple yang pertama sedikit rumit yaitu berupa gambar Issac Newton yang sedang duduk membaca buku dibawah pohon apple. Logo tersebut di rancang oleh Ronald Wayne pada tahun 1976.
Steve jobs berpikir bahwa logo itu sedikit terlalu intelektual dan terlalu detail, yang membuat logo itu sulit diingat. Selanjutnya pada tahun 1977 Rob Jannof mendesain ulang logo Apple. Desain logonya sangat simple yang terdiri dari sebuah apel yang sedikit tergigit dan diisi dengan warna pelangi. Meskipun susunan warnanya dibuat keliru.
Menurut Janoff bekas gigitan yang ada pada apple tersebut pada awalnya dibuat sebagai variasi yaitu untuk membedakan bahwa gambar tersebut adalah apple bukanlah jeruk atau tomat. Sementara warna pelangi tersebut dicetuskan sendiri olehSteve Jobs. Penempatan warna pelangi yang keliru tersebut bukanlah tanpa alasan. Penempatan warna tersebut bermaksud untuk menunjukkan filosofi "Keluar dari aturan baku" yang berarti kebebasan dan keberanian perusahaan untuk berinovasi dan merevolusi teknologi.
Banyak orang percaya pemilihan logo Apple tersebut berkaitan dengan beberapa hal berikut :
Mengenang Alan Turing, bapak komputer dunia yang mengakhiri hidupnya dengan memakan buah Apple yang mengandung sianida. Mengenang Issac Newton yang diceritakan menemukan teori hukum gravitasi setelah melihat sebuah apel yang jatuh dari pohon. Berawal dari kegemaran Steve Jobs yang vegetarian terhadap buah apel. Sehingga dia memutusakan untuk menamakan dan memberi logo perusahaanya dengan buah apel.
Terinspirasi dari grup band legendaris The Beatles, yang terdapat logo Apple di salah satu albumnya.Perusahaan yang dicetus oleh Steve Jobs tersebut telah menggunakan logo Apple tersebut selama 22 tahun sejak tahun 1977. Sampai pada tahun 1997 setelah kembalinya Steve Jobs ke perusahaan Apple. Steve Jobs memutuskan untuk memodifikasi logo Apple menjadi lebih minimalis yaitu logo Apple monokromatik. Pengantian logo tersebut untuk mengikuti perkembangan jaman dan memberi maksud bahwa perusahaan Apple telah memasuki millenium baru dunia teknologi.











Subscribe to receive free email updates:

1 Response to " Merek,Sejarah Dan Arti Logo Usaha Dagang"

  1. Merek,Sejarah Dan Arti Logo Usaha Dagang - Ahmad Riyan Dayani >>>>> Download Now

    >>>>> Download Full

    Merek,Sejarah Dan Arti Logo Usaha Dagang - Ahmad Riyan Dayani >>>>> Download LINK

    >>>>> Download Now

    Merek,Sejarah Dan Arti Logo Usaha Dagang - Ahmad Riyan Dayani >>>>> Download Full

    >>>>> Download LINK

    ReplyDelete