KATA PENGANTAR
Puji dan syukur tim penulis panjatkan ke Hadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada tim
penulis sehingga tim penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul
“ Perkembangan Generasi Teknologi Mobile dan 4G “ yang merupakan tugas dari
dosen PTIK, Ibu Adhatus Solichah.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai bagaimana
perkembangan yang terjadi dari zero
generation sampai generasi yang ada saat ini dan apa saja kelebihan dan
kekurangan masing-masing generasi.
Tim penulis juga menyampaikan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Serta tim
penulis juga menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, namun demikian telah memberi manfaat kepada tim penulis. Akhir
kata Tim Penulis berharap makalah ini dapat memberi menfaat kepada kita semua.
Kritik dan saran yang membangun akan kami terima dengan senang hati.
medan, 30 Maret 2013-03-31
Penulis
BAB
I
I.1 Latar
belakang
Dari waktu ke waktu, kebutuhan manusia akan
teknologi khususnya dalam informasi dan telekomunikasi semakin tinggi. Dan
sudah tentunya manusia memiliki hasrat untuk memiliki kehidupan yang semakin
baik ke depannya. Hal tersebut diiringi dengan banyaknya sarjana-sarjana teknik
dan scientist dengan basis informasi dan telekomukasi untuk menghasilkan suatu
karya akan kebutuhan manusia pada zaman sekarang ini.
Sekitar
tahun 1974 merupakan awal perancangan protokol TCP untuk menghubngkan multi
jaringan. Hal itu pun terwujud saat NFS membangun NFSNET sebagai tulang
punggung, menghubungkan 6 pusat superkomputer dengan kecepatan 56 kbps pada
tahun 1986. Ini merupaakan cikal bakal atau induk dari internet yang ada
sekarang. Sejak saat ini, sebagian manusia dapat bertukar informasi dengan
media elektronik dan meskipun terdapat jarak antara pemakainya. Hal ini sudah
terbukti bahwa kita bisa mengirim informasi tanpa menggunakan kertas dan
peerlengkapannya serta membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, manusia
memiliki keinginan untuk mengembangkan temuan tersebut dan menciptakan
memperbaiki sesuatu yang kurang. Jika pada tahun 1984 kecepatan aksesnya hanya
56 kbps yang berarti terdapat 56 kb (kilo bit) data yang tersampaikan per satu
detik/sekon. Akhirnya pada tahun 1988 NFSNET dapat menghubungkan komputer
dengan kecepatan 1,5 Mbps sehingga data dan informasi yang disampaikan 30 kali
lebih cepat dari sebelumnya. Namun, pada tahun 1990 ARPANET berakhir. Akan
tetapi, organisasi riset nuklir Eropa (CERN) muncul dan merilis World Wide Web
(WWW) yang secara kasarannya dibuat unntuk menghubungkan semua komputer yang
ada di dunia.
Jika pada tahun 1990an masih beberapa orang atau
instansi yang menggunakan internet, namun sejak awal tahun 2000an internet bisa
digunakan oleh masyarakat karena sudah relatif murah. Pada saat itu orang-orang
menggunakan kabel dan telepon untuk menghubungkan ke internet. Namun, ADSL
hanya bisa digunakan dengan menggunakan PC tidak dengan handphone (HP),
sehingga terciptalah yang bernama GSM (Group Social Mobile) yang merupakan
jaringan 2G atau second generation.GSM
dapat mendukung komunikasi data dengan kecepatan 14,4 kbps (hanya cukup untuk
melayani SMS atau short message service, mendownload gambar, atau ringtone MIDI
saja). Karena ketidak puasan manusia terciptalah generasi-generasi selanjutnya
yaitu 2.5G, 2.75G, 3G sampai yang baru-baru ini diperkenalkan adalah jaringan
4G.
I.2 Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
perkembangan teknologi telekomunikasi dari Zero Generation sampai generasi yang ada
saat ini?
2.
Apa saja
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh masing – masing generasi?
I.3 Tujuan
Penulisan
1.
Mengetahui
perkembangan teknologi telekomunikasi dari Zero
Generation sampai generasi yang ada saat ini.
2.
Mengetahui
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing generasi.
I.4 Manfaat Penulisan
1.
Bagi tim penulis
yaitu melatih kreatifitas dalam menulis karya tulis berupa makalah dan menambah
wawasan baru tentang tren TIK.
2.
Bagi pembaca
yaitu mengetahui perkembangan yang terjadi dalam ilmu teknologi telekomunikasi
yang perkembangannya sangat pesat dari waktu ke waktu.
II.1 Teknologi
Zero Generation – 4G
§ Zero Generation
Teknologi 0G adalah teknologi komunikasi yang
mengawali terbentuknya generasi telekomunikasi yang berikutnya. Sebenarnya
teknologi ini pada awal ditemukan belum diberi nama dengan teknologi 0G (Zero
Generation). Awal mulanya teknologi ini diberi nama dengan telepon radio bergerak
(mobile telephone radio).
Teknologi ini menggunakan jaringan berbasis gelombang
radio (radiotelephone) khusus yang artinya terpisah dan tertutup dari jaringan
lain yang sejenis serta dengan jangkauan jaringan yang terbatas. Meskipun
begitu, jaringan ini mampu terhubung dengan jaringan telepon sekarang ini.
Sistem telepon bergerak (mobile telephone) tersebut
pada umumnya terpasang dalam mobil atau truk, juga ada pula yang berbentuk
seperti tas kantor. Bisanya, komponen pemancar dan penerima atau transceiver
(transmitter-receiver) terpasang dalam bagasi kendaraan dan dihubungkan dengan
“kepala” (dial, display, dan handset) yang berada dekat tempat duduk pengemudi.
§ First Generation
Teknologi
1G adalah teknologi nirkabel generasi pertama berupa telepon seluler
(cellphone, ada pula yang menyebutnya mobile phone). Teknologi ini adalah
standar untuk telepon seluler analog yang diperkenalkan sekitar 1980-an. Alat
komunikasi pada generasi teknologi ini awalnya digunakan untuk kepentingan
militer, namun dalam perkembangannya masyarakat umum yang menggunakan teknologi
komunikasi ini.
Teknik
komunikasi yang digunakan pada generasi ini adalah Frequency Division Multiple
Access (FDMA). Teknik ini memungkinkan pembagian alokasi frekuensi pada suatu
sel untuk digunakan setiap pelanggan yang ada di sel tersebut, maksudnya untuk
setiap pelanggan saat sedang melakukan pembicaraan akan memiliki frekuensi
sendiri yang berbeda dengan frekuensi pelanggan lain dalam sel yang sama.
Prinsip ini sama dengan cara kerja setiap stasiun radio yang menyiarkan
menggunakan frekuensi yang berbeda antara satu stasiun dengan stasiun yang
lainnya).
§ Second
Generation
Teknologi
2G adalah teknologi komunikasi generasi kedua yang muncul karena tuntutan pasar
dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik. Generasi 2G sudah menggunakan
teknologi digital, serta mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA) dan
Code Division Multiple Access (CDMA) dalam teknik komunikasinya.
Teknologi
standar 2G yang berbasis TDMA salah satunya adalah GSM (Global System for
Mobile Communications). GSM adalah teknologi 2G berbasis TDMA yang dikembangkan
oleh study group yang bernama Groupe Special Mobile (GSM) untuk mempelajari dan
mengembangkan sistem telekomunikasi publik di Eropa. Pada tahun 1989, tugas ini
diserahkan kepada European Telecommunication Standards Institute (ETSI) dan GSM
fase I diluncurkan pada pertengahan 1991.
Alasan
munculnya GSM karena kebutuhan bersama terhadap satu sistem jaringan baru yang
dapat menjadi standar jaringan yang berlaku dan dapat diterapkan di seluruh
kawasan Eropa. Dalam sistem baru juga harus terdapat kemampuan yang dapat
mengantisipasi mobilitas pengguna serta kemampuan melayani lebih banyak
pengguna untuk menampung penambahan jumlah pengguna baru.
Jaringan
GSM merupakan jaringan yang paling banyak digunakan di dunia, pada tahun 1993,
sudah ada 36 jaringan GSM di 22 negara, dan akhir tahun 1993 berkembang menjadi
48 negara dengan 70 operator dan pelanggan berjumlah 1 milyar. Kini GSM di
gunakan di 212 negara dengan jumlah pelanggan mencapai 2 milyar di seluruh
dunia.
GSM
juga mendukung komunikasi data berkecepatan 14,4 Kbps (hanya cukup untuk
melayani SMS, download gambar, atau ringtone MIDI saja). Sedangkan teknologi
standar 2G yang berbasis CDMA adalah teknologi 2G berbasis CDMA yang beroperasi
pada dua kelas gelombang Band Class 0 (800 MHz) dan Band Class 1 (1900 MHz).
Diperkenalkan oleh Qualcomm pada pertengahan 1990-an dan di dukung oleh
AT&T, Motorola, Lucent, ALPS, GSIC, Prime Co, Samsung, Sony, US West,
Sprint, Bell Atlantic, dan Time Warner.
Generasi 2,75G dikenal dengan
generasi EDGE. EDGE diperkenalkan oleh AT&T di Amerika Serikat pada tahun
2003. Secara teknis sebetulnya EDGE telah memenuhi standar 3G yang ditetapkan
oleh ITU. Teknologi ini dapat mengirimkan data lebih cepat dari 2.5G.
§ Third Generation
Teknologi 3G terbagi menjadi GSM dan CDMA. Teknologi 3G sering disebut dengan mobile broadband karena
keunggulannya sebagai modem untuk internet yang dapat dibawa ke mana saja. Perkembangan
teknologi 3G secara komersial dimulai pada Oktober, 2001, ketika NTTDoCoMo dari Jepang
dengan teknologi W-CDMA menjual produknya untuk pertama
kali secara terbatas. Kemudian disusul oleh SK Telecom, Korea Selatan pada tahun 2002 dengan teknologi
1xEV-DO, diikuti oleh KTF dari Korea Selatan dengan teknologi EV-DO.
Keberhasilan layanan 3 G di kedua negara ini disebabkan oleh faktor dukungan
pemerintah. Pemerintah Jepang tidak mengenakan biaya di muka (upfront fee) atas
penggunaan lisensi spektrum 3G atas operator-operator di Jepang (ada tiga
operator: NTT Docomo, KDDI dan Vodafone). Sedangkan pemerintah Korea Selatan,
walau pun mengenakan biaya di muka, memberikan insentif dan bantuan dalam
pengembangan nirkabel pita lebar (Korea Selatan adalah negara yang menggunakan
Cisco Gigabit Switch Router terbanyak di dunia) sebagai bagian dalam strategi
pengembangan infrastruktur.
Di Eropa, dipelopori oleh British
Telecom dan Telenor dengan teknologi W-CDMA pada Desember 2001. Di Amerika Serika jaringan 3G
dipelopori oleh Monet Mobile Networks dengan teknologi CDMA20001xEV-DO, diikuti
oleh Verizon Wireless pada tahun 2003. Di
Australia jaringan 3G komersial pertama kali diperkenalkan oleh Hutchinson
Telecommunication dengan nama Three pada bulan maret 2003. Pada bulan
Desember 2007 jaringan 3G telah dioperasikan di
40 negara dan 154 jaringan HSDPA telah beroperasi di 71 negara, dan 200 juta
pelanggan telah terhubung melalui jaringan 3G.
Perkembangan
teknologi 3G mengharuskan pengaturan spektrum secara global, melalui penyediaan pita (band) yang
lebih luas. Adanya teknologi 3G sebagai hasil pengembangan teknologi generasi
kedua, yaitu hasil perkembangan evolusioner, yang masih menggunakan perangkat
jaringan 2G yang diperluas dan hasil perkembangan revolusioner yang memerlukan jaringan dan alokasi frekuensi yang sama sekali baru. Secara evolusioner, IMT-2000
telah menerapkan dua macam evolusi ke 3G, yakni dari 2G CDMA standard IS-95
(cdmaOne) ke IMT-SC (cdma2000) dan dari 2G TDMA standars (GSM/IS-136) ke IMT-SC
(EDGE). Secara revolusioner, IMT-2000 membangun alokasi spektrum yang baru
terkait tuntutan saluran yang makin luas.
Generasi 3,5G merupakan pengembangan
dari 3G yang memungkinkan pengiriman data lebih
cepat. Perbandingan antara 3G dan 3,5G terlihat jelas pada kecepatan
transmisinya. Pada 3G, kecepatan transmisi maksimal 384kbps, sementara pada
3,5G kecepatan transmisi maksimal mencapai 3,6Mbps. Generasi 3G dan 3,5G
mendukung layanan video call yang memungkinkan penelpon dan penerima
saling bertatap muka.
§ Fourth
Generation
Belakangan
ini industri nirkabel mulai mengembangkan teknologi 4G,
meskipun sebenarnya teknologi 4G ini seperti Long Term Evolution (LTE) hanya
merupakan evolusi dari teknologi 3GPP dan Ultra Mobile Broadband (UMB) berasal
dari 3GPP2, sehingga sulit untuk membedakan dengan jelas teknologi 3G dan 4 G.
Salah satu teknolgoi 4G yaitu WiMax mobile
standard telah diterima oleh ITU untuk ditambahkan pada IMT-2000, sehingga
teknologi baru ini masih digolongkan ke dalam keluarga 3G.
International Telecommunication Union (ITU) sedang mempelajari kemampuan mobile
broadband yang disebut IMT-advanced yang disebut teknologi generasi keempat
(4G). Diharapkan ITU segera melaksanakan penggunaan IMT-2000 (3G) dan
IMT-Advanced (4G), konsekuensinya ITU harus menambah pita baik dibawah 1 GHz
maupun diatas 2GHz.
III.1
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penulisan makalah ini untuk mendapatkan data
dan informasi yang relevan dengan topik kami, kami menggunakan metode studi
pustaka. Metode studi atau Metode literatur ini dilakukan dengan cara
mendapatkan data dan informasi tertulis yang bersumber dari artikel-artikel
yang ada di internet atau blog-blog di internet yang menurut kami mendukung
dalam pembuatan makalah ini serta penjelasan dari dosen PTIK kami.
Alat yang kami gunakan untuk mendapatkan data dan
informasi ini, yaitu laptop dan wifi ITS untuk menyambungkan ke internet.
II.1 Teknologi
OG, 0.5G (Zero Generation)
Teknologi 0G adalah teknologi komunikasi yang
mengawali terbentuknya generasi telekomunikasi yang berikutnya. Sebenarnya
teknologi ini pada awal ditemukan belum diberi nama dengan teknologi 0G (Zero
Generation). Awal mulanya teknologi ini diberi nama dengan telepon radio
bergerak (mobile telephone radio).
Teknologi ini menggunakan jaringan berbasis gelombang
radio (radiotelephone) khusus yang artinya terpisah dan tertutup dari jaringan
lain yang sejenis serta dengan jangkauan jaringan yang terbatas. Meskipun
begitu, jaringan ini mampu terhubung dengan jaringan telepon sekarang ini.
Pada generasi 0G, sistem telepon bergerak (mobile
telephone) dapat dibedakan dari sistem telepon radio awal (mobile telephone
radio). Perbedaannya adalah pada sistem telepon bergerak untuk melakukan
komunikasi harus melalui jasa komersil Public Switched Telephone Network (PSTN)
yang berfungsi sebagai operator untuk mengarahkan panggilan. Sedangkan pada
sistem telepon radio tidak membutuhkan jaringan tersebut, karena komunikasinya
langsung dilakukan antara pengirim dan penerima panggilan melalui jaringan
tertutup. Sistem komunikasi telepon radio awal biasa diaplikasikan pada
jaringan radio polisi atau taksi. Sistem telepon radio ini dikenal dengan nama
dagang WCCs (Wireline Common Carriers, AKA telephone companies), RCCs (Radio
Common Carriers), dan two-way radio dealers.
Sistem telepon bergerak (mobile telephone) tersebut
pada umumnya terpasang dalam mobil atau truk, juga ada pula yang berbentuk
seperti tas kantor. Bisanya, komponen pemancar dan penerima atau transceiver
(transmitter-receiver) terpasang dalam bagasi kendaraan dan dihubungkan dengan
“kepala” (dial, display, dan handset) yang berada dekat tempat duduk pengemudi.
Kelebihan yang dimiliki dari teknologi adalah Bisa melayani komunikasi suara saja dan merupakan
teknologi awal komunikasi bergerak (mobile) yang diimplementasikan dan
dikomersialkan.
Kekurangan yang dimiliki oleh teknologi ini antara
lain :
·
Metode
transmisinya masih half-duplex meski pada perkembangannya mendukung full-duplex
·
Jumlah pelangan
terbatas
·
Jangkauan
jaringannya terbatas dan tidak mendukung komunikasi data.
II.2 Teknologi
1G, 1.5G (First Generation)
Teknologi 1G adalah teknologi nirkabel generasi
pertama berupa telepon seluler (cellphone, ada pula yang menyebutnya mobile
phone). Teknologi ini adalah standar untuk telepon seluler analog yang
diperkenalkan sekitar 1980-an. Alat komunikasi pada generasi teknologi ini
awalnya digunakan untuk kepentingan militer, namun dalam perkembangannya
masyarakat umum yang menggunakan teknologi komunikasi ini.
Teknik komunikasi yang digunakan pada generasi ini
adalah Frequency Division Multiple Access (FDMA). Teknik ini memungkinkan
pembagian alokasi frekuensi pada suatu sel untuk digunakan setiap pelanggan
yang ada di sel tersebut, maksudnya untuk setiap pelanggan saat sedang
melakukan pembicaraan akan memiliki frekuensi sendiri yang berbeda dengan frekuensi
pelanggan lain dalam sel yang sama. Prinsip ini sama dengan cara kerja setiap
stasiun radio yang menyiarkan menggunakan frekuensi yang berbeda antara satu
stasiun dengan stasiun yang lainnya).
Kelebihan teknologi ini adalah Melayani komunikasi
suara dan data berukuran kecil.
Kelebihan Teknologi ini antara lain :
·
Tidak dapat
melayani komunikasi data dalam kecepatan tinggi dan besar
·
Kapasitas trafik
yang kecil
·
Jumlah pelanggan
yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit
·
Penggunaan
spektrum frekuensi yang boros karena satu pengguna menggunakan satu buah kanal
frekuensi
·
Derau
intemodulasi (suara tidak jernih)
II.3 Teknologi
2G (Second Generation)
Teknologi 2G adalah teknologi komunikasi generasi kedua yang muncul karena tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik. Generasi 2G sudah menggunakan teknologi digital, serta mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA) dan Code Division Multiple Access (CDMA) dalam teknik komunikasinya.
Teknologi standar 2G yang berbasis TDMA salah
satunya adalah GSM (Global System for Mobile Communications). GSM adalah
teknologi 2G berbasis TDMA yang dikembangkan oleh study group yang bernama
Groupe Special Mobile (GSM) untuk mempelajari dan mengembangkan sistem
telekomunikasi publik di Eropa. Pada tahun 1989, tugas ini diserahkan kepada
European Telecommunication Standards Institute (ETSI) dan GSM fase I
diluncurkan pada pertengahan 1991.
Alasan munculnya GSM karena kebutuhan bersama
terhadap satu sistem jaringan baru yang dapat menjadi standar jaringan yang
berlaku dan dapat diterapkan di seluruh kawasan Eropa. Dalam sistem baru juga
harus terdapat kemampuan yang dapat mengantisipasi mobilitas pengguna serta
kemampuan melayani lebih banyak pengguna untuk menampung penambahan jumlah
pengguna baru.
Jaringan GSM merupakan jaringan yang paling banyak
digunakan di dunia, pada tahun 1993, sudah ada 36 jaringan GSM di 22 negara,
dan akhir tahun 1993 berkembang menjadi 48 negara dengan 70 operator dan
pelanggan berjumlah 1 milyar. Kini GSM di gunakan di 212 negara dengan jumlah
pelanggan mencapai 2 milyar di seluruh dunia.
GSM juga mendukung komunikasi data berkecepatan 14,4
Kbps (hanya cukup untuk melayani SMS, download gambar, atau ringtone MIDI
saja). Sedangkan teknologi standar 2G yang berbasis CDMA adalah teknologi 2G
berbasis CDMA yang beroperasi pada dua kelas gelombang Band Class 0 (800 MHz)
dan Band Class 1 (1900 MHz). Diperkenalkan oleh Qualcomm pada pertengahan
1990-an dan di dukung oleh AT&T, Motorola, Lucent, ALPS, GSIC, Prime Co,
Samsung, Sony, US West, Sprint, Bell Atlantic, dan Time Warner.
Tiga keuntungan utama dari jaringan 2G daripada
pendahulunya adalah percakapan telepon dienskripsi secara digital, sistem 2G
secara signifikan lebih efisien pada spektrum yang memperbolehkan tingkat
penetrasi lebih besar, dan 2G memperkenalkan jasa pengiriman-penerimaan data
untuk perangkat bergerak dimulai dengan pesan singkat (SMS).
II.4 2.5G, 2.75G (Second and A half Generation)
Penamaan 2.5G digunakan untuk tujuan pemasaran saja. Teknologi yang disebut dengan 2.5G adalah teknologi komunikasi yang merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam platform dasar GSM yang telah mengalami penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data. Untuk yang berbasis GSM (TDMA) teknologi 2.5G di implementasikan dalam GPRS (General Packet Radio Services) dan WiDEN (Wideband Integrated Dispatch Enhanced Network), sedangkan yang berbasis CDMAone (CDMA) diimplementasikan dalam CDMA2000-1x Release 0/RTT (1 Times Radio Transmission Technology) atau IS-2000 (berdasar standar ITU) atau CDMA2000 (berdasar standar 3GPP2).
Provider 2.5G menyediakan beberapa keuntungan 3G
(seperti packet-switched) dan dapat menggunakan sebagian dari infrastruktur 2G
yang ada dalam jaringan GSM dan CDMA. GPRS adalah teknologi 2.5G yang digunakan
oleh operator GSM. Beberapa protokol, seperti EDGE untuk GSM dan CDMA2000-1x
RTT untuk CDMA, dapat dikualifikasikan sebagai jasa 3G (sebab mereka mempunyai
tingkat transfer data di atas 144 Kbps), namun kemudian diistilahkan sebagai
jasa 2.5G (atau ada pula yang menyebutnya sebagai 2.75G yang terdengar lebih
canggih) sebab mereka beberapa kali lebih lambat dibanding jasa 3G “yang
sebenarnya”.
GPRS (General Packet Radio Services)
Adalah teknologi 2.5G yang disisipkan (overlay) di
atas jaringan GSM untuk menangani komunikasi data pada jaringan. Dengan kata
lain dengan menggunakan handset GPRS, komunikasi data tetap berlangsung di atas
jaringan GSM (dengan GSM masih menangani komunikasi suara dan transfer data
ditangani oleh GPRS). Pengembangan teknologi GPRS di atas GSM dapat dilakukan
secara efektif tanpa menghilangkan infrastruktur lama, yaitu dengan penambahan
beberapa hardware dan upgrade software baru pada terminal/station dan server
GSM. Kecepatan transfer data GPRS dapat mencapai hingga 160 Kbps. Teknologi
GPRS memiliki 3 fitur keunggulan, yaitu:
·
Always Online.
GPRS menghilangkan mekanisme dial kepada pengguna pada saat ingin mengakses
data, sehingga dikatakan GPRS selalu online karena transfer data dikirim berupa
paket dan tidak bergantung pada waktu koneksi.
·
An Upgrade to
existing networks (GSM and TDMA). Adopsi sistem GPRS tidak perlu menghilangkan
sistem lama karena GPRS dijalankan di atas infrastruktur yang telah ada.
·
An Integral part
of EDGE and WCDMA. GPRS merupakan inti dari mekanisme pengiriman paket data
untuk teknologi 3G selanjutnya.
GPRS dibagi menjadi 3 kelas berdasarkan
kemampuannya, yaitu:
1.
KelasA
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara dan SMS) pada waktu besamaan penggunannya, perangkat yang mendukung kelas A masih tersedia sampai saat ini.
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara dan SMS) pada waktu besamaan penggunannya, perangkat yang mendukung kelas A masih tersedia sampai saat ini.
2.
KelasB
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara dan SMS) tetapi hanya satu yang dapat digunakan pada waktu yang sama. Ketika layanan GSM (telepon atau SMS) digunakan, maka GPRS harus menunggu dan akan otomatis aktif kembali setelah layanan GSM (telepon atau SMS) diakhiri. Kebanyakan perangkat GPRS termasuk dalam kelas B.
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara dan SMS) tetapi hanya satu yang dapat digunakan pada waktu yang sama. Ketika layanan GSM (telepon atau SMS) digunakan, maka GPRS harus menunggu dan akan otomatis aktif kembali setelah layanan GSM (telepon atau SMS) diakhiri. Kebanyakan perangkat GPRS termasuk dalam kelas B.
3.
KelasC
Untuk menghubungkan layanan GPRS atau GSM (suara dan SMS), harus dilakukan pengantian layanan secara manual antara kedua layanan (hampir sama seperti kelas B hanya pergantian jaringan yang aktif tidak otomatis).
Untuk menghubungkan layanan GPRS atau GSM (suara dan SMS), harus dilakukan pengantian layanan secara manual antara kedua layanan (hampir sama seperti kelas B hanya pergantian jaringan yang aktif tidak otomatis).
Kelebihan teknologi ini antara lain :
·
Layanan lebih
banyak seperti komunikasi suara, SMS (Short Message Service; layanan dua arah
untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter), voice mail, call waiting,
dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (untuk SMS, download
gambar, atau ringtone MIDI).
·
Kapasitas
pengguna dapat lebih besar.
·
Suara yang
dihasilkan lebih jernih.
·
Tenaga yang
diperlukan untuk sinyal sedikit sehingga menghemat baterai, handset dapat dipakai
lebih lama, dan ukuran baterai bisa lebih kecil.
·
Sedangkan
kelemahan dari teknologi ini antara lain :
·
Kecepatan
transfer data masih rendah.
·
Tidak efisien
untuk trafik rendah.
·
Jangkauan
jaringan masih terbatas dan sangat tergantung oleh adanya BTS (cell tower).
II.5 Teknologi
3G (Third Generation)
Teknologi 3G adalah teknologi komunikasi generasi
ketiga yang menjadi standar teknologi telepon bergerak (mobile phone),
menggantikan 2.5G. Hal ini berdasarkan ITU (International Telecommunication
Union) dengan standar IMT-2000.
Jaringan 3G memungkinkan operator jaringan untuk
menawarkan jangkauan yang lebih luas dari fasilitas tingkat lanjut ketika
mencapai kapasitas jaringan yang lebih besar melalui peningkatan efisiensi
penggunaan spektrum. Kemampuannya meliputi komunikasi suara nirkabel dalam
jangkauan area luas (wide-area wireless voice telephony), panggilan video
(video calls), dan jalur data kecepatan tinggi nirkabel (broadband wireless
data), dan semuanya itu berkerja dalam perangkat bergerak (mobile). Fasilitas
tambahan juga meliputi transmisi data HSPA yang mampu untuk mengirim data
dengan kecepatan sampai 14,4 Mbps untuk downlink dan 5,8 Mbps untuk uplink.
ITU mendefisikan 3G sebagai teknologi yang:
1.
Mempunyai
kecepatan transfer data sebesar 144 Kbps pada pengguna yang bergerak dengan
kecepatan 100 km/jam.
2.
Mempunyai
kecepatan transfer data sebesar 384 Kbps pada pengguna yang berjalan kaki.
3.
Mempunyai
kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada pengguna diam (stasioner).
Teknologi 3G diperkenalkan pada awalnya adalah untuk
tujuan sebagai berikut:
1.
Menambah
efisiensi dan kapasitas jaringan.
2.
Menambah
kemampuan jelajah (roaming).
3.
Untuk mencapai
kecepatan transfer data yang lebih tinggi.
4.
Peningkatan
kualitas layanan (QoS atau Quality of Service).
5.
Mendukung kebutuhan
internet bergerak (mobile internet).
HSPA (High-Speed Packet Access)
Adalah teknologi 3G yang merupakan teknologi dari
penyatuan protokol teknologi mobile sebelumnya, sehingga memperluas dan
menambah kemampuan (terutama dari sisi kecepatan transfer data) dari protokol
UMTS yang telah ada sebelumnya. Karena adanya perbedaan kemapuan (downlink dan
uplink) tersebut HSPA dibagi menjadi 2 standar, yaitu:
1.
HSDPA (High
Speed Downlink Packet Access)
Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer downlink-nya (dari jaringan ke handset), dimana HSDPA dapat mencapai kecepatan downlink 7.2 Mbps dan secara teori dapat ditinggkatkan sampai kecepatan 14.4 Mbps dengan maksimum uplink 384 kbps. HSDPA selain dapat digunakan oleh handphone tetapi dapat pula digunakan oleh Notebook untuk mengakses data dengan kecepatan tinggi.
Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer downlink-nya (dari jaringan ke handset), dimana HSDPA dapat mencapai kecepatan downlink 7.2 Mbps dan secara teori dapat ditinggkatkan sampai kecepatan 14.4 Mbps dengan maksimum uplink 384 kbps. HSDPA selain dapat digunakan oleh handphone tetapi dapat pula digunakan oleh Notebook untuk mengakses data dengan kecepatan tinggi.
2.
HSUPA (High
Speed Uplink Packet Access)
Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer uplink-nya (dari handset ke jaringan), dimana HSUPA dapat mencapai kecepatan uplink secara teori sampai kecepatan 5.76 Mbps, tetapi HSUPA ini tidak implentasikan (dikomersialkan) dan handset-nya tidak dibuat.
Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer uplink-nya (dari handset ke jaringan), dimana HSUPA dapat mencapai kecepatan uplink secara teori sampai kecepatan 5.76 Mbps, tetapi HSUPA ini tidak implentasikan (dikomersialkan) dan handset-nya tidak dibuat.
II.6 Teknologi 3.5G, 3.75G ( Third and
A Half Generation)
Teknologi 3.5G atau disebut juga Beyond 3G adalah
peningkatan dari teknologi 3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer
data yang lebih dari teknologi 3G (diatas 2 Mbps) sehingga dapat melayani
komunikasi multimedia seperti akses internet dan video sharing. Yang termasuk
dalam teknologi ini adalah:
HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)
Adalah teknologi 3.5G yang merupakan Evolusi WCDMA
dari Ericsson. HSDPA merupakan protokol tambahan pada sistem WCDMA (Wideband
CDMA) yang mampu mentransmisikan data berkecepatan tinggi.
HSDPA fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps. Kemudian
menyusul fase kedua berkapasitas 11 Mbps dan kapsitas maksimal downlink peak
data rate hingga mencapai 14 Mbps.
Kecepatan jaringan HSDPA di lingkungan perumahan
dapat melakukan download data berkecepatan 3,7 Mbps. Seorang yang sedang berkendaraan
di jalan tol berkecepatan 100 km/jam dapat mengakses internet berkecepatan 1,2
Mbps. Sementara itu, pengguna di lingkungan perkantoran yang padat tetap masih
dapat menikmati streaming video meskipun hanya memperoleh 300 Kbps.
Kelebihan HSDPA adalah mengurangi keterlambatan
(delay) dan memberikan respon yang lebih cepat saat pengguna menggunakan
aplikasi interaktif seperti mobile office atau akses internet kecepatan tinggi,
yang dapat disertai pula dengan fasilitas gaming atau download audio dan video.
Kelebihan lain HSDPA, meningkatkan kapasitas sistim tanpa memerlukan spektrum
frekuensi tambahan, sehingga pasti akan mengurangi biaya layanan mobile data
secara signifikan.
WiBro (Wireless Broadband)
Adalah teknologi 3.5G yang dikembangkan Samsung bersama
dengan ETRI (Electronics and Technology Research Institute) dan telah mendapat
sertifikat dari WiMAX Forum. WiBro merupakan bagian dari kebijakan bidang
teknologi informasi Korea Selatan yang dikenal dengan kebijakan 839. WiBro
mampu mengirim data dengan kecepatan hingga 50 Mbps. Kecepatan transfer data
itu mampu mengungguli kecepatan platform HSDPA yang kecepatannya sampai 14
Mbps.
Kelebihan teknologi ini antara lain :
·
Memiliki
kecepatan transfer data cepat (144 Kbps-2 Mbps); 2 Mbps untuk lokal/indoor/slow-moving
access; 384 Kbps untuk wide area access.
·
Layanan data
broadband seperti internet, video conference, video streaming, video on demand,
music on demand, games on demand.
·
Kualitas suara
yang lebih bagus.
·
Keamanan yang terjamin.
Kekurangan
teknologi ini adalah Belum mencukupinya kecepatan transfer data dalam
melayani layanan multimedia yang memerlukan kecepatan yang mumpuni.
II.7 Teknologi
4G (Fourth Generation)
Teknologi 4G (juga dikenal sebagai Beyond 3G) adalah
istilah dalam teknologi komunikasi yang digunakan untuk menjelaskan evolusi
berikutnya dalam dunia komunikasi nirkabel. Menurut kelompok kerja 4G (4G
working groups), infrastruktur dan terminal yang digunakan 4G akan mempunyai
hampir semua standar yang telah diterapkan dari 2G sampai 3G. Sistem 4G juga
akan bertindak sebagai platform terbuka di mana inovasi yang baru dapat
berkembang. Teknologi 4G akan mampu untuk menyediakan Internet Protocol (IP)
yang komperhensif di mana suara, data dan streamed multimedia dapat diberikan kepada
para pengguna “kapan saja, di mana saja”, dan pada kecepatan transmisi data
yang lebih tinggi dibanding generasi yang sebelumnya.
Banyak perusahaan sudah mendefinisikan sendiri arti
mengenai 4G untuk menyatakan bahwa mereka telah memiliki 4G, seperti percobaan
peluncuran WiMAX, bahkan ada pula perusahaan lain yang mengatakan sudah membuat
sistem prototipe yang disebut 4G. Walaupun mungkin beberapa teknologi yang
didemonstrasikan sekarang ini dapat menjadi bagian dari 4G, sampai standar 4G
telah didefinisikan, mustahil untuk perusahaan apapun sekarang ini dalam
menyediakan kepastian solusi nirkabel yang bisa disebut jaringan seluler 4G
yang tepat sesuai dengan standar internasional untuk 4G. Hal-hal seperti itulah
yang mengacaukan statemen tentang “keberadaan” layanan 4G sehingga cenderung
membingungkan investor dan analis industri nirkabel.
Kelebihan teknologi ini antara lain :
1.
Mendukung
service multimedia interaktif, telekonfrensi, wireless intenet.
2.
Bandwidth yang
besar untuk mendukung multimedia service.
3.
Bit rates lebih
besar dari 3G.
4.
Global mobility
(skalabilitas untuk jaringan mobile), service portability, low-cost service
(biaya yang murah sampai 100 Mbps).
5.
Sepenuhnya untuk
jaringan packet-switched.
6.
Jaringan
keamanan data yang kuat.
V.I Kesimpulan
Dari data yang telah kami dapatkan dapat disimpulkan
bahwa dalam seetiap perkembangan generasi pasti memiliki keunggulan dan
kekurangan sendiri-sendiri terutama dalam kecepatan akses untuk mendukung
kebutuhan manusia dalam bekerja.
V.II Saran
Dari data dan informasi yang didapatkan kita sudah
bisa mengetahui masing-masing kelebihan dan kekurangan yang dimiliki
masing-masing generasi ssehingga kita sendiri pun dapat menentukan generasi
mana yang cocok untuk kebutuhan kita. Kalau dari penulis disarankan untuk
memilih generasi teknologi yang tidak merusak lingkungan dan nyaman bagi
pengguna seperti dalam kecepatan akses dan biaya yang harus dikeluarkan.
http://www.pcmag.com/article2/0,2817,2399984,00.asp
http://maionuryanto.wordpress.com/2010/08/11/kelebihan-dan-kekurangan-dari-gprs-3g-wi-fi-adsl-dan-cable-connection/
http://tips-watan.blogspot.com/2012/11/teknologi-0g-1g-2g-25g-3g-35g-dan-4g.html
Ijin sedot gan
ReplyDeleteijin copy
ReplyDeleteIzin Copy Paste buat tugas makalah.....
ReplyDeleteterimakasih
sama mohon izin di edit2 dikit ....
ReplyDeleteterimakasih
udah saya share juga di facebook
ReplyDeleteOk.mksh jg dah mau share
Delete