Stroke
adalah disfungsi akut yang disebabkan ggn aliran darah yang timbul mendadak
(detik/jam) dan tanda/gejala sesuai daerah yang terganggu.
Stroke
→ deficit neurologi punya awitan mendadak, berlangsung 24 jam sebagai akibat
CVD. Hampir ¾ stroke diakibatkan obstruksi vaskuler
(trombo/emboli)mengakibatkan ischemia dan infark. ¼ kasus adalh hemoragi,
diakibatkan oleh penyakit vaskuler hipertensif (menyebabkan intraserebral) rupatur
aneurisme/malformasi arteriovenosa (AVM)
Etiologi
- Thrombosis,
biasanya disebabkan disebabkan oleh kerusakan local dinding pembuluh darah
arteriosklerosis/hipertensi
- Embolisme
mengakibatkan keadaan perlahan-lahan hingga pembuluh kromosis (tidak punya
kesempatan melebar dan mengkompensasi perdarahan cerebri)
Patofisiologi
Perdarahan
cerebri termasuk urutan ketiga dari semua penyebab kasus GPOO (ggn pembuluh
darah otak). Peredaran intracranial biasanya disebabkan oleh rupture arteria
serebri. Ektravasasi darah terjadi didaerah otak dan subratnoid, sehingga
jaringan yang terletak disekitarnya akan menyebabkan vasospasme pada arteria
perdarahan. Spasme ini menyebar keseluruh hemisfer otak. Bekuan darah yang
semula lunak dan menyerupai selai merah terlarut dan mengecil, sehiungga otak
yang terletak disekitar tempat bekuan membengkak dan mengalami nekrosis.
Klasifikasi
:
- Stroke
haemoragi
Disebabkan
pecajnya pembuluh darah ptak fokal tertentu sehingga menyebabkan perdarahan
yang menekan otak
- Stroke
non haemoragi
Adanya
iskemia suplai darah ke otak munurun dapat menyebabkan hipoksia, anorexia dan
hipoglikemia menimbulkan infark pada bagian otak yang terkena. Terbagi 3 bagian
:
TIA
(transient ischemic altar)
Ggn
neurologic setempat terjadi selama beberapa detik sampai beberapa jam. Gejala
yang muncul : spontan dan sempurna 12-14 jam.
Stroke
inevolution
Stroke
yang sedang berjalan, muncul gejala neurologi
Proses
: beberapa jam – beberapa hari
Stroke
komplit
Didahului
TIA yang berulang dan stroke inevolution merupakan bentuk kelainan neurologic
yang menetap.
Penatalaksanaan
1. Terapi
pengobatan
a. Pada
haemoragik :
-
Pemberian obat
antifibrinolitik
-
Pemberian obat anti
edema otak.
b. Pada
infark/non haemoragik
-
Pemberian anti edema
otak
-
Pemberianj anti
agregasi pendekatan antikoagulasi.
-
Perbaikan metabolisme
otak
-
Tindakan perawatan
2. Tindakan
perawatan
-
Membebaskan jalan nafas
-
Menjaga TD
-
Mencegah edema otak
-
Memperhatikan miksi dan
keseimbangan cairan
-
Memperhatikan defekasi
dan nutrisi
3. Terapi
operatif
4. Pencegahan
Komplikasi
-
Hernia otak
-
Aspirasi, atelektasis
-
Gagal nafas
-
Kontraktur
-
Disritmia jantung
Pemeriksaan
diagnostic
CT
scan : memperlihatkian edema, hematoma iskemia dan infark
Lumbal
fungsi ; menunjukkan ada tekanan normal, ada thrombosis, emboli serebral dan
TIA, tekanan meningkat dan cairan mengandung darah.
MRI
: daerah infark, haemoragik, malformasi
USG
dopler : mengidentifikasi penyakit arteria vena
EEG
: identifikasi masalah pada gelombang otak/lesi spesifik
Sinar
X tengkorak : perubahan kelenjar lempeng pineal daerah yang berlawanan dari massa yang meluas :
klasifikasi karotis interna terdapat pada tromosis serebral partial dinding
aneurisme perdarahan.
Perlakuan
khusus:
Penilaian
GES→mata = 4, motorik =6 , ferbal=3, total nilai (sadar)=5, keseluruhan bila
<9=koma
Tonus
otot dapat dinilai dengan ;
- Gerakan
penduler tungkai
- Rest
menjatuhkan tangan
- Rest
menjatuhkan kepala.
Asuhan
keperawatan
Pengkajian
- Aktifitas/istirahat
Subjek
: merasa sulit melakukan pekerjaan, kehilangan sensasi/paralisis
Objek
: ggn tonus otot, paralitik dan terjadi kelemahan imun, ggn penglihatan, ggn
tidak sadar.
- sirkulasi
Subjek
: adanya penyakit jantung, polisitemia, dan terjadi kelemahan
Objek
; hipertensi arterial, disritmia (perubahan EKG) desiran pada karotis,
femoralis, arteri iliaka abnormal
- integritas
ego
subjek
: perasaan tidak berdaya, perasaan putus asa
objek
: emosi labil dan ketidaksiapan unutk marah, sedih an gembira, kesulitan
mengekspresikan diri
- interaksi
social
- makanan/cairan
- eliminasi
- nyeri/ketidaknyamanan
- pernafasan
- keamanan
Diagnosa
keperawatan
1. perubahan
perfusi jaringan B/D interupsi aliran darah
tujuan
: fungsi neurologis normal, dampak perubahan fungsi normal, sirkulasi otak
normal
intervensi
;
-
pantau neurologis
sesering mungkin dan bandingkan keadaannya dengan normal/standard
-
tentukan factor B/D keadaan/penyebab
khusus selama koma dan potensial terjadi peningkatan TIK
-
pantau tanda vital
-
pertahankan keadaaan
pasien
-
kolaborasi dengan
dokter
·
beri O2 sesuai
indikasi
·
beri obat
rasionalisasi:
a) mempengaruhi
penerapan intervensi
b) mengetahui
kecenderungan tingkat kesadaran dan potensial peningkatan TIK
c) variasi
mungkin oleh karena tekanan trauma serebral/vasomotor otak
2. ggn
mobilitas fisik b/d kerusakan perceptual/kognitif
3. ggn
komunikasi verbal b/d kerusakan sirkulasi serebral
4. kurang
pengetahuan dini b/d penurunan kekuatan dan ketahanan.
0 Response to "STROKE"
Post a Comment