KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat
Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka tim penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Teknologi GPRS & EDGE”.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Jaringan Internet.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki tim penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi
bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.
Tim
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang Masalah 3
1.2 Tujuan Pembahasan 4
1.3 Manfaat Penulisan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
2.1 Pengertian GPRS 5
2.2 Sejarah GPRS 6
2.3 Perkembangan GPRS 7
2.4 Implementasi GPRS 7
2.5 Macam-Macam Sinyal GPRS 8
2.6 Keunggulan Teknologi GPRS 9
2.7 Manfaat Teknologi GPRS 9
2.8 Arsitektur Dan Antarmuka Sistem GPRS 10
2.9 Apa itu EDGE ? 21
2.10 Sejarah
Perkembangan Teknologi EDGE 22
2.11 Implementasi EDGE 23
2.12 Arsitektur EDGE 24
2.13 Bagaimana EDGE
Mencapai Kecepatan ? 24
BAB III PENUTUP 28
3.1 Kesimpulan 28
DAFTAR REFERENSI 29
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masalah
Kemajuan
teknologi dalam hal pengukuran besaran listrik saat ini berkembang pesat. Salah
satunya adalah penyampaian informasi besaran listrik jarak jauh. Perkembangan
alat ukur yang semakain canggih sangatmembantu dunia industri dalam hal pemantauan
kinerja peralatan industri yang dibutuhkan secara real time untukmenjaga dan
meningkatkan produktifitas. Saat ini kebutuhan sistem pemantau tidak hanya
dibutuhkan di lokasi industri tersebut berada, namun juga dibutuhkan pemantauan
yang dapat dilakukan dari tempat lain yang berada jauh dari industri tersebut.
Jika kita
pengguna internet dan sepertinya tiada hari tanpa berinternet ria untuk
mengecek e-mail, browsing web site, chating, mencari literature
laporan/skripsi, download program dan lain sebagainya. Mungkin yang kita
lakukan selama ini adalah pergi ke warnet. Namun hobi tersebut untuk sementara
tidak dapat dilakukan karena kita mengadakan perjalanan keluar kota .
Pada saat
itu yang dibutuhkan adalah teknologi GPRS yang memungkinkan kita untuk dapat
ber-internet dimana pun berada selama sinyal GPRS tersebut ada. Teknologo telah
cukup lama ditawarkan oleh operator GSM (Handphone). GPRS mendistribusikan
paket data akses internet sampai 114
Kbps. Transfer data menuju jaringan internet (Web Server) melalu jaringan GPRS
selular.
GPRS
merupkan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip
“tunneling”, ia menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju datanya secara
kasar sampai 160 kbps dibandingkan dengan 9,6 kbps yang dapat disediakan oleh
rangkaian tersakelar GSM. Kanal-kanal radio yang ganda dapat dialokasikan bagi
seorang pengguna dank anal yang sama dapat pula digunakan secara berbagi
(Sharing) di antara beberapa pengguna sehingga menjadi sangat efisien
General
Packet Radio Service (GPRS) adalah suau teknologi pengiriman dan penerimaan
data menggunakan sistem packet switching sistem, pecket switching ini
menggantikan sistem circuit switching yang telah digunakan sebelumnya. Packet
switching adalah sebuah sistem di mana data yang akan ditransmisikan dibagi
menjadi bagian-bagian kecil (paket) lalu ditransmisikan dan diubah kembali
menjadi data semula. Sistem ini dapat mentransmisikan ribuan bahkan jutaan paket
perdetik. Transmisi melalui PLMN (Public Land Mobile Network) dengan
menggunakan Internet Protocol (IP)
1.2 Tujuan Pembahasan
Tujuan dari penulisan makalh ini
adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui
sejarah dan perkembangan GPRS.
2. Untuk
mengetahui cara kerja dari teknologi GPRS
3. Untuk
mengetahui keunggulan dari teknologi GPRS
4.
Memungkinkan kita
untuk dapat ber-internet dimana pun berada selama sinyal GPRS tersebut ada.
1.3 Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan tim penyusun
dari penyusunan makalah ini adalah disaat pengembangannya sistem GPRS ini dapat
dijadikan alternative pilihan dalam penerapan ber-internet, monitoring yang
hemat , efisien, efektif dan tidak melupakan factor keamanan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
GPRS
GPRS (singkatan bahasa Inggris: General Packet Radio
Service, GPRS) adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan
penerimaan data lebih cepat jika dibandingkan dengan penggunaan teknologi
Circuit Switch Data atau CSD. Sering disebut pula dengan teknologi 2,5G.
GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM
yang menggunakan prinsip 'tunnelling'. Ia menawarkan laju data yang lebih
tinggi. Laju datanya secara kasar sampai 160 kbps dibandingkan dengan 9,6kbps
yang dapat disediakan oleh rangkaian tersakelar GSM.
GPRS merupakan teknologi baru yang memungkinkan para
operator jaringan komunikasi bergerak menawarkan layanan data dengan laju bit
yang lebih tinggi dengan tarif rendah ,sehingga membuat layanan data menjadi
menarik bagi pasar massal. Para operator
jaringan komunikasi bergerak di luar negeri kini melihat GPRS sebagai kunci
untuk mengembangkan pasar komunikasi bergerak menjadi pesaing baru di lahan
yang pernah menjadi milik jaringan kabel, yakni layanan internet. Kondisi ini
dimungkinkan karena ledakan penggunaan internet melalui jaringan kabel
(telepon) dapat pula dilakukan melalui jaringan bergerak. Layanan bergerak yang
kini sukses di pasar adalah, laporan cuaca, pemesanan makanan, berita olah raga
sampai ke berita-berita penting harian. Dari perkembangan tersebut, dapat
dirasakan dampaknya pada kemunculan berbeagai provider HP yang bersaing
menawarkan tarif GPRS yang semakin terjangkau.
Dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari 56
kbps sampai 115 kbps, sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data
multimedia ke komputer, ''notebook'' dan ''handheld computer''. Namun, dalam
implementasinya, hal tersebut sangat tergantung faktor-faktor sebagai berikut:
§ Konfigurasi dan alokasi time slot
pada level BTS
§ Software yang dipergunakan
§ Dukungan fitur dan aplikasi ponsel
yang digunakan
Ini menjelaskan mengapa pada saat-saat tertentu dan di
lokasi tertentu akses GPRS terasa lambat, bahkan lebih lambat dari akses CSD
yang memiliki kecepatan 9,6 kbps.
2.2 SEJARAH
GPRS
Kemunculan GPRS didahului dengan penemuan telepon
genggam generasi 1G dan 2G yang kemudian mencetuskan ide akan penemuan GPRS.
Penemuan GPRS terus berkembang hingga kemunculan generasi 3G, 3,5G, dan 4G.
Perkembangan teknologi komunikasi ini disebabkan oleh keinginan untuk selalu
memperbaiki kinerja, kemampuan dan efisiensi dari teknologi generasi
sebelumnya.
§ Generasi 1G: analog, kecepatan rendah (low-speed), cukup untuk
suara. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone
System).
§ Generasi 2G: digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan
CDMA2000 1xRTT. 2G merupakan jaringan telekomunikasi seluler yang diluncurkan
secara komersial pada GSM di Finlandia oleh Radiolinja pada tahum 1991.
§ Time Division Multiple Access (TDMA): membagi frekuensi radio
berdasarkan satuan waktu. Teknologi ini memungkinkan untuk melayani beberapa
panggilan secara sekaligus melakukan pengulangan-pengulangan dalam irisan waktu
tertentu yang terdapat dalam satu channel radio.
§ Personal Digital Cellular: Cara kerja mirip dengan TDMA, PDC lebih
banyak digunakan di negara Jepang.
§ iDEN: teknologi berbasis CDMA dengan arsitektur GSM memungkinkan
untuk membuka aplikasi Private Mobile Radio dan Push to Talk.
§ Digital European Cordless Telephone: teknologi ini berbasis TDMA
digunakan untuk keperluan bisnis dalam skala menengah ke atas.
§ Personal Handphone Secvice: teknologi ini tidak jauh berbeda dengan
DECT, kecepatan transmisinya jauh lebih cepat dan digunakan dalam lingkungan
yang lebih luas.
§ IS-CDMA: Teknologi ini meningkatkan kapasitas sesi penelponan dengan
menggunakan metode pengkodean yang unik untuk setiap kanal frekuensi yang
digunakan.
§ GSM: teknologi GSM menggunakan sistem TDMA dengan alokasi kurang
lebih delapan di dalam satu channel frekuensi sebesar 200kHz per satuan waktu.
Kelebihan dari GSM ini adalah interface yang tinggi bagi para provider dan
penggunanya.
2.3 PERKEMBANGAN GPRS
a. Generasi 2,75G
Generasi 2,75G dikenal dengan generasi EDGE. EDGE diperkenalkan oleh
AT&T di Amerika Serikat pada tahun 2003. Secara teknis sebetulnya EDGE
telah memenuhi standar 3G yang ditetapkan oleh ITU. Teknologi ini dapat
mengirimkan data lebih cepat dari 2.5G.
b. Generasi 3G
Teknologi 3G terbagi menjadi GSM dan CDMA.Teknologi 3G sering
disebut dengan mobile broadband karena keunggulannya sebagai modem untuk
internet yang dapat dibawa ke mana saja.
c. Generasi 3,5G
Generasi 3,5G merupakan pengembangan dari 3G yang memungkinkan
pengiriman data lebih cepat. Pada 3G, kecepatan transmisi maksimal
384kbps, sementara pada 3,5G kecepatan transmisi maksimal mencapai 3,6Mbps.
Generasi 3G dan 3,5G mendukung layanan video call yang memungkinkan
penelpon dan penerima saling bertatap muka.
d. Generasi 4G
Belakangan ini industri nirrkabel mulai mengembangkan
teknologi 4G, meskipun sebenarnya teknologi 4G ini seperti Long Term Evolution
(LTE) hanya merupakan evolusi dari teknologi 3G PP dan Ultra Mobile Broadband
(UMB) berasal dari 3GPP2, sehingga sulit untuk membedakan dengan jelas
teknologi 3G dan 4 G. Salah satu teknolgoi 4G yaitu WiMaX mobile standard telah
diterima oleh ITU untuk ditambahkan pada IMT-2000, sehingga teknologi baru ini
masih digolongkan ke dalam keluarga 3G. International Telecommunication Union
(ITU) sedang mempelajari kemampuan mobile broadband yang disebut IMT-advanced
yang disebut teknologi generasi keempat (4G). Diharapkan ITU segera
melaksanakan penggunaan IMT-2000 (3G) dan IMT-Advanced (4G), konsekuensinya ITU
harus menambah pita baik dibawah 1 GHz maupun diatas 2GHz.
2.4 IMPLEMENTASI GPRS
GPRS merupakan implementasi teknologi
packet-switching pada lingkungan GSM,sebagai pengembangan lebih lanjut dari
teknologi GSM generasi kedua (2G),yang ada dasarnya adalah sebuah teknologi
circuit-switching.GPRS sering juga disebut sebagai teknologi GSM Fase 2+
sebelum menuju teknologi 3G yang merupakan teknologi packet-switching. Dalam
teknologi packet-switching,koneksi ke jaringan hanya dilakukan pada saat ada
data yang dikirim sekaligus dalam satu ´paket´ sehingga lebih efisien dibanding
koneksi permanen pada teknologi circuit-switching, serta memungkinkan kecepatan
transmisi data sampai dengan 115Kbps, dibandingkan dengan 9,56 Kbps pada sistem
GSM 900.
Implementasi GPRS memungkinkan penerapan Internet Protocol (IP) pada jaringan GSM disamping interkoneksi dengan jaringan data lain melalui protokol standard seperti TCP/IP atau X.25. Pemakaian spektrum gelombang yang lebih efisien juga memungkinkan operator GSM untuk menghadirkan beragam jenis layanan nilai-tambah untuk pemilihan segmen pasar yang lebih besar,sehingga lebih menguntungkan pengguna jasa seluler.
Implementasi GPRS memungkinkan penerapan Internet Protocol (IP) pada jaringan GSM disamping interkoneksi dengan jaringan data lain melalui protokol standard seperti TCP/IP atau X.25. Pemakaian spektrum gelombang yang lebih efisien juga memungkinkan operator GSM untuk menghadirkan beragam jenis layanan nilai-tambah untuk pemilihan segmen pasar yang lebih besar,sehingga lebih menguntungkan pengguna jasa seluler.
2.5 MACAM-MACAM SINYAL GPRS
a.
Sinyal 2G
Kepanjangan dari
sinyal 2G adalah Second Generation Biasanya dimiliki oleh Handphone China atau
handphone yang tidak mementingkan kecepatan internet.
Macam-macam
sinyal 2G adalah GPRS dan EDGE
§ EDGE =
Enchanced Data For Global Evolution. EDGE adalh sinyal yang lebih baik dari
pada GPRS tetapi tetap saja lamban. Kecepatan Maksimum dari EDGE
adalah 236 Kbps
§ GPRS=General
Packet Radio Service. GPRS adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman
dan penerimaan data lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan teknologi
Circuit Switch Data atau CSD. Kecepatan Maksimum dari GPRS adalah 115 Kbps
b.
Sinyal 3G
Kependekan dari
Third Generation Biasanya dimiliki oleh Smartphone jaman sekarang yang memiliki
fitur Internet. dan Juga beberapa Modem.
Macam - macam
sinyal 3G ; HSDPA dan UMTS
§ HSDPA: High
Speed Download Packet Access . Adalah kecepatan Maksimum yang dimiliki indonesia saat
ini. Kecepatan maksimum 3.1 Mbps. Bisa Digunakan untuk Broadband.
§ UMTS: Universal
Mobile Telecommunications System.
UMTS adalah salah satu teknologi telepon genggam 3G (generasi ke-3).
Sekarang ini bentuk yang paling banyak digunakan adalah W-CDMA yang
distandarisasi oleh 3GPP. 384Kbps.
c.
Sinyal 4G
Kependekan dari
Fourth Generation Tidak dimiliki oleh Handphone atau Smartphone Biasa. Sinyal
ini adalah Sinyal Tercepat yang Telah ada pada tahun ini.
2.6
KEUNGGULAN TEKNOLOGI GPRS
Pengembangan teknologi GPRS di atas GSM dapat dilakukan secara
efektif tanpa menghilangkan infrastruktur lama, yaitu dengan penambahan
beberapa hardware dan upgrade software baru pada terminal/station dan server
GSM. Kecepatan transfer data GPRS dapat mencapai hingga 160 kbps. Teknologi
GPRS memiliki 3 fitur keunggulan, yaitu:
a. Allways Online. GPRS menghilangkan mekanisme dial kepada pengguna pada saat ingin mengakses data, sehingga dikatakan GPRS selalu online karena transfer data dikirim berupa paket dan tidak bergantung pada waktu koneksi.
a. Allways Online. GPRS menghilangkan mekanisme dial kepada pengguna pada saat ingin mengakses data, sehingga dikatakan GPRS selalu online karena transfer data dikirim berupa paket dan tidak bergantung pada waktu koneksi.
b. An Upgrade to existing networks (GSM dan TDMA). Adopsi sistem GPRS tidak perlu menghilangkan sistem lama karena GPRS dijalankan di atas infrastruktur yang telah ada.
c. An Integral part of EDGE and WCDMA. GPRS merupakan inti dari mekanisme pengiriman paket data untuk teknologi 3G selanjutnya.
2.7
MANFAAT TEKNOLOGI GPRS
1. Client-Server Services yang memungkinkan pengaksesan data yang tersimpan dalam suatu basisdata. Contoh penerapan aplikasi ini adalah pengaksesan WEB melalui browser.
2. Messaging Services yang ditujukan untuk komunikasi antar individu pengguna dengan memanfaatkan storage server untuk penanganan pesan sebagai tempat penyimpanan pesan sementara / intermediate sebelum diterima oleh pengguna. Conoth hasil layanannya yaitu aplikasi Multimedia Message Service(MMS) yang digunakan untuk pengiriman data pesan multimedia melalui jaringan GSM dengan menggunakan telepon seluler.
3. Real-time conversational Services yang memberikan layanan komunikasi dua arah kepada pengguna secara real-time. Beberapa contoh penerapannya adalah pada aplikasi internet dan multimedia semisal Voice over IP (VOIP) dan video conferencing.
2.8
ARSITEKTUR DAN ANTARMUKA SISTEM GPRS
Arsitektur sistem GPRS adalah pengembangan dari arsitektur sistem
GSM dengan tambahan berupa komponen-komponen baru yang digunakan untuk
komunikasi data radio paket. Serta sejumlah antarmuka yang mendukung aliran
paket data antar tiap komponen dalam jaringan GPRS. Berikut adalah gambar
arsitektur jaringan GPRS :
Perangkat infrastruktur tambahan pada
sistem jaringan GPRS memiliki fungsi sebagai berikut:
• Serving GPRS Support Node (SGSN )
SGSN berfungsi seperti MSC dalam sistem GSM yaitu memantau lokasi MS / mobility management, paging, kompresi data, perhitungan trafik, charging, security dan mengatur proses pengaksesan data. SGSN akan mendeteksi dan meregister setiap MS dan bertanggung jawab terhadap proses lalu lintas paket data menuju MS yang berada dalam area pelayanannya. SGSN akan memancarkan/menerima paket data dari/menuju MS. SGSN menyimpan data lokasi dari MS untuk keperluan mobility management.
• Gateaway GPRS Support Node (GGSN )
GGSN adalah antarmuka dari jaringan GPRS ke jaringan paket data eksternal (PDN). GGSN berfungsi menyediakan fasilitas internetworking dengan external packet switch network dan dihubungkan dengan SGSN via internet protocol (IP). GGSN akan beperan sebagai sebuah antarmuka logik bagi PDN, dimana GGSN akan memancarkan dan menerima paket data dari SGSN atau PDN.
2.8.1 Komponen-Komponen utama GPRS
Komponen-komponen
utama jaringan GPRS adalah :
- GGSN (Gateway GPRS Support Node): gerbang penghubung jaringan GPRS ke jaringan internet. Fungsi dari komponen ini adalah sebagai interface ke PDN (Public Data Network), information routing, network screening, user screening, address mapping.
- SGSN (Serving GPRS Support Node): gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS. Komponen ini berfungsi untuk mengantarkan paket data ke MS, update pelanggan ke HLR, registrasi pelanggan baru.
- PCU : komponen di level BSS yang menghubungkan terminal ke jaringan GPRS.
2.8.2 Cara Kerja GPRS
SGSN bertugas :
- Mengirim paket ke Mobile Station (MS) dalam satu area
- Mengirim sejumlah pertanyaan ke HLR untuk memperoleh profile data pelanggan GPRS (management mobility)
- Mendeteksi MS-GPRS yang baru dalam suatu area servis yang menjadi tanggung jawabnya (location management)
- SGSN dihubungkan ke BSS pada GSM dengan koneksi Frame Relay melalui PCU (Packet Control Unit) di dalam BSC
GGSN bertugas :
- Sebagai interface ke jaringan IP external seperti : public internet atau mobile service provider
- Meng-update informasi routing dari PDU (Protokol Data Units) ke SGSN.
GPRS menggunakan
sistem komunikasi packet switch sebagai cara untuk mentransmisikan datanya.
Packet switch adalah sebuah sistem di mana data yang akan ditransmisikan dibagi
menjadi bagian-bagian kecil (paket) lalu ditransmisikan dan diubah kembali
menjadi data semula. Sistem ini dapat mentransmisikan ribuan bahkan jutaan
paket per detik. Transmisi dilakukan melalui PLMN (Public Land Mobile
Network) dengan menggunakan IP backbone. Karena memungkinkan untuk
pemakaian kanal transmisi secara bersamaan oleh pengguna lain maka biaya akses
GPRS, secara teori, lebih murah daripada biaya akses CSD.
GPRS didesain untuk menyediakan layanan transfer packet data pada jaringan GSM dengan kecepatan yang lebih baik dari GSM. Kecepatan yang lebih baik ini didapat dengan menggunakan Coding Scheme (CS) yang berbeda dari GSM.
GPRS didesain untuk menyediakan layanan transfer packet data pada jaringan GSM dengan kecepatan yang lebih baik dari GSM. Kecepatan yang lebih baik ini didapat dengan menggunakan Coding Scheme (CS) yang berbeda dari GSM.
2.8.3 Karakteristik dari Komunikasi Data
• Komunikasi Circuit Switch ( SC ) Voice
• Komunikasi
Paket Switch( PS ) Data/GPRS
2.8.3.a Paket Switching
1. Data yang akan ditransmisikan
dibagi menjadi bagian-bagian kecil (paket)lalu ditransmisikan dan diubah
kembali menjadi data semula.
2. Dapat mentransmisikan ribuan
bahkan jutaan paket perdetik
3. Memungkinkan untuk pemakaian
kanal transmisi secara bersamaan oleh pengguna lain
4. Transmisi melalui PLMN (Public
Land Mobile Network )dengan menggunakan IP backbone
2.8.4
GPRS Register (GR)
• GR menyimpan informasi routing dan memetakan international mobile
subscriber identity (IMSI) ke alamat-alamat protokol jaringan PDN (PDP). GR
biasanya diletakkan di HLR jaringan GSM karena memiliki fungsi yang sama yaitu
memuat seluruh informasi data pelanggan GPRS untuk keperluan routing ataupun
pengiriman data.
• Packet Control Unit (PCU), PCU berfungsi mengatur penggunaan kanal radio untuk layanan paket data GPRS. Perangkat PCU adalah antarmuka pada base station subsystem (BSS) yang diletakkan pada komponen base station controller (BSC).
• Packet Control Unit (PCU), PCU berfungsi mengatur penggunaan kanal radio untuk layanan paket data GPRS. Perangkat PCU adalah antarmuka pada base station subsystem (BSS) yang diletakkan pada komponen base station controller (BSC).
Selain itu arsitektur jaringan GPRS juga memiliki beberapa buah antarmuka baru yang telah distandarisasi oleh ETSI yaitu :
• Gb, merupakan antarmuka antara SGSN dan PCU yang yang ada di dalam BSS. Antarmuka ini digunakan untuk mentransportasikan data pelanggan dan signalling massege dari/menuju SGSN.
• Gn, merupakan antarmuka yang digunakan untuk menyediakan virtual connections antara SGSN dan GGSN pada jaringan backbone GPRS yang diimplementasikan dengan menggunakan teknologi IP LAN/WAN.
• Gi, merupakan antarmuka yang menghubungkan GGSN dengan jaringan paket data eksternal (PDN) berbasis internet protocol (IP).
• Gr, merupakan antarmuka yang menghubungkan SGSN dengan HLR yang memungkinkan SGSN mengakses informasi data pelanggan.
• Gs, merupakan antarmuka optional yang memungkinkan koordinasi antara jaringan GSM dengan jaringan GPRS.
• Gc, merupakan antarmuka optional yang menghubungkan GGSN dengan HLR sehingga GGSN dapat mengakses informasi lokasi dan data pelanggan di HLR
• Gf, merupakan antarmuka yang menghubungkan SGSN dengan EIR dan berfungsi untuk memeriksa regisrasi perangkat pelanggan.
2.8.5 Kanal Lapis Fisik (Layer) & Antarmuka Udara
Sistem GPRS
Sistem GSM/GPRS
memiliki bandwidth 25 MHZ pada frekuensi kerja 890-915 MHz untuk uplink dan
935-960 MHz untuk downlink. Dengan menggunakan sistem multiplexing FDM/TDM
terdapat 124 frekuensi carrier dengan bandwidth sebesar 200 KHz. Beberapa kanal
tersebut disebut dengan cell alocation yang dialokasikan untuk sebuah BTS dalam
satu sel. Berikut ini adalah gambar GSM/GPRS frekuensi carrier, metode
duplexing dan struktur frame TDMA.
Setiap time slot
(TS) merupakan satu kanal trafik (TCH). Panjang satu frame TDMA adalah 4,613 ms
dengan panjang satu time slot 576,9 μs. Data rate maksimum yang dapat dicapai
setiap TCH adalah 9,6 Kbps. Apabila diinginkan data rate yang lebih tinggi
dapat digunakan beberapa TCH secara simultan untuk satu terminal MS. Trafik
data pada sistem GPRS adalah asymmetric dimana jumlah time slot yang digunakan
serta data rate uplink dan downlink berbeda. Struktur multiframe untuk PDCH
pada sistem GPRS terdiri dari 52 frame TDMA, dibagi kedalam 12 frame paket data
(B0 – B11) dimana tiap 4 frame membentuk satu blok yang ditransmisikan
secara berurutan, 2 frame untuk PTCCH dan 2 frame kosong (idle). Distribusi
blok multiframe GPRS adalah
sebagai berikut :
sebagai berikut :
2.8.6 Skema Coding Sistem GPRS
Untuk mengakomodasi layanan komunikasi paket data GPRS dan
melindungi paket data yang ditransmisikan dari kerusakan/error, dilakukan
modifikasi pada protokol lapis fisik yaitu tambahan teknik channel coding (CS).
Teknik Channel coding yang digunakan dalam sistem GPRS menyerupai teknik coding
yang digunakan sistem GSM konvensional berupa pengkodean siklis (CRC) seperti
block coding, dan convolutional coding.
Seperti terlihat pada tabel diatas, teknologi GPRS memiliki empat
buah skema coding yaitu : CS-1, CS-2,
CS-3, dan CS-4. Skema coding ini digunakan untuk kanal-kanal trafik logik,
dimana masing-masing channel coding mempunyai bit rate yang berbeda. Nilai
throughput tiap skema coding diperoleh dengan membagi besarnya data yang
dikirim dengan panjang satu frame kanal logika (4 burst data) sebesar 20 ms,
untuk setiap pengiriman data. Teknik channel coding ini telah distandarisasi
oleh ETSI pada GSM 05.03.
Pembagian Kanal GPRS
Pada sistem GPRS kanal fisik yang didedikasikan untuk user GPRS dinamakan Packet Data Channel (PDCH) yang berupa kanal serial. Minimal terdapat satu PDCH yang bertindak sebagai master untuk mengakomodasi fungsi signalling, informasi broadcast, sinkronisasi, alokasi kanal, paging dan transfer data. PDCH yang lain berlaku sebagai slave yang hanya membawa paket data dan dedicated signalling.
Tabel.
Skema coding untuk kanal-kanal trafik logic GPRS
2.8.7 Pembagian Kanal GPRS
Pada sistem GPRS kanal fisik yang didedikasikan untuk user GPRS
dinamakan Packet Data Channel (PDCH) yang berupa kanal serial. Minimal terdapat
satu PDCH yang bertindak sebagai master untuk mengakomodasi fungsi signalling,
informasi broadcast, sinkronisasi, alokasi kanal, paging dan transfer data.
PDCH yang lain berlaku sebagai slave yang hanya membawa paket data dan dedicated
signalling.
Seperti terlihat pada table diatas kanal logik pada GPRS dapat
dibagi menjadi dua kategori yaitu kanal trafik dan kanal signalling (kontrol )
yang meliputi :
Packet Data Traffic Channel (PDTCH)
Kanal ini
dialokasikan untuk transfer data satu atau beberapa MS. PDTCH dalam sistem GPRS
ada yang bersifat tetap (fixed allocation channel) dan sementara (on demand
allocation channel). Untuk transfer paket sebuah MS dapat menggunakan lebih
dari satu PDTCH secara serial yang biasa disebut multislot
Packet
Broadcast Control Channel (PBCCH)
PBCCH adalah kanal signalling un-directional point to multipoint dari BSS ke MS yang digunakan untuk memancarkan (broadcast) informasi tentang kondisi kanal dan jaringan GPRS untuk semua terminal GPRS dalam satu sel. Selain informasi tentang GPRS, PBCCH juga memancarkan informasi tentang kondisi layanan circuit switch, sehingga BCCH dalam sistem GSM tidak lagi diperlukan.
Packet Common Control Channel (PCCCH)
PCCCH adalah kanal signalling bidirectional point to multipoint yang mentransmisikan signal informasi untuk manajemen akses jaringan seperti alokasi kanal dan paging. MS menggunakan kanal ini ketika mereka ingin mengakses jaringan untuk menginisialisasi transfer paket uplink atau merespon paging massage untuk menginisialisasi transfer paket downlink.
Kanal ini terbagi menjadi empat bagian yaitu :
1. Packet Random Access Channel (PRACH) yang digunakan MS untuk meminta satu atau lebih kanal PDTCH
2. Packet Access Grant Channel (PAGCH) yang digunakan untuk mengalokasikan satu atau lebih kanal PDTCH pada sebuah MS
3. Packet Paging Channel (PPCH) yang digunakan BSS dalam menentukan lokasi MS (paging) untuk transmisi paket downlink
4. Packet Notification Channel (PNCH) yang berfungsi memberikan informasi MS tentang data PTM yang datang (multicast atau group call).
Dedicated
Control Channel
Merupakan kanal
signalling bidirectional pont to point yang terdiri dari :
• Packet Associated Control Channel (PACCH) yang membawa sinyal informasi MS berisi acknowledgment, informasi kontrol daya, dan timing advance. Satu PACCH diasosiasikan dengan satu atau beberapa buah PDTCH yang diperuntukkan bagi satu MS
• Packet Timing Advance Control Channel (PTCCH) yang digunakan untuk sinkronisasi frame . Koordinasi antara kanal logik pada circuit switch dan packet switch sangatlah penting. Jika kanal PCCCH tidak tersedia pada sebuah sel, MS dapat menggunakan common control channel (CCCH) pada konvensional GSM untuk menginisialisasi transfer paket. Selain itu jika kanal PBCCH juga tidak tersedia, MS akan menggunakan broadcast control channel (BCCH) untuk memperoleh informasi kondisi jaringan radio.
PDCH bisa dialokasikan sebagai dedicated PDCH, misalnya operator
mengalokasikan sejumlah kanal untuk penggunaan layanan GPRS. PDCH juga bisa di set
sebagai on demand PDCH, yaitu menyediakan kanal GPRS secara dinamis yang
bersifat sementara (temporary), yang mana resource ini dialokasikan dan
dibebaskan berdasarkan pertimbangan beban trafik. Dedicated PDCH tidak bisa
digunakan untuk trafik circuit switch. Sedangkan on demand PDCH bisa dibebaskan
pada saat terjadi kongesti karena kedatangan pelanggan untuk layanan circuit
swith. Penggunaan on demand.
PDCH tidak mempengaruhi probabilitas blocking komunikasi suara dalam
satu sel. On demand PDCH kembali kosong ketika tidak ada pelanggan GPRS yang
menggunakannya, sedangkan dedicated PDCH akan kembali menjadi kanal fisik dasar
ketika tidak ada pelanggan mobile GPRS yang menggunakannya.
2.8.8 Sistem Protokol GPRS
Sistem protokol yang diterapkan pada sistem GPRS merupakan protokol
khusus yang terpisah dari sistem GSM. Protokol ini berfungsi untuk mengontrol
transfer informasi seperti error correction, error recovery, flow control, multiplexing dan demultiplexing, segmentasi paket dan mengatur transmisi data paket yang dibebankan pada kanal-kanal radio sistem GSM. Pada jaringan GPRS sistem protokol dibangun pada setiap komponennya (MS, BSS ,SGSN) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Antarmuka MS dan BSS mempunyai sistem protokol standar IEEE 802 yang dimodifikasi.
transfer informasi seperti error correction, error recovery, flow control, multiplexing dan demultiplexing, segmentasi paket dan mengatur transmisi data paket yang dibebankan pada kanal-kanal radio sistem GSM. Pada jaringan GPRS sistem protokol dibangun pada setiap komponennya (MS, BSS ,SGSN) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Antarmuka MS dan BSS mempunyai sistem protokol standar IEEE 802 yang dimodifikasi.
Kanal GSM RF adalah lapis yang paling bawah yang merupakan protokol
lapis fisik. Lapis-lapis protokol diatasnya secara rekursif menerima layanan
dari layer yang ada dibawahnya. Dan memberikan layanan kepada lapis protokol
diatasnya. Pengiriman paket data melalui akses jamak TDMA dilakukan secara
bertahap pada setiap lapis protokol. Pada lapis protokol, data yang diterima
dari lapis diatasnya dipecah menjadi burst normal. Pada lapislapis protokol
diatas lapis fisik setiap paket ditambahkan beberapa bit untuk keperluan
kontrol. Berikut ini adalah gambar protokol dan fungsi masing-masing bagian
protokol dalam sistem jaringan GPRS :
protokol dalam sistem jaringan GPRS :
2.8.9 Protokol Medium Access Control
Protokol MAC adalah lapis protokol diatas protokol lapis fisik.
Protokol MAC mengatur penggunaan protokol lapis fisik dalam hal pengaturan
akses kanal dari MS ke BTS dan mengatur proses retransmisi apabila akses
dinyatakan gagal. Pada sistem GPRS lapis MAC mempunyai peranan penting dalam
mengatur mekanisme akses pada kanal antarmuka udara. Algoritma MAC yang
digunakan adalah Variabel Rate Reservation Access (VRRA).
Protokol
Logikal Link Control (LLC)
Protokol LLC adalah protokol lapis setingkat diatas lapis RLC/MAC. LLC berfungsi untuk membangun kanal logika sementara sebagai sarana dalam pengiriman paket data antara MS dan SGGN.
Lapis SNDCP digunakan untuk transfer paket data antara MS dan SGSN yang memetakan protokol-protokol yang berbeda pada lapis diatasnya ke dalam link tunggal di lapis LLC. Fungsi ini berkaitan dengan fungsi multiplexing paket data, proses kompresi header, kompresi/dekompresi data dan informasi kontrol serta segmentasi paket dari lapis network.
BSS GPRS
Protocol (BSSGP)
BSSGP adalah lapis fisik yang bertanggung jawab untuk menyampaikan data routing dan informasi Qos antara PCU dan SGSN melalui antarmuka Gb.
Network
Service (NS)
Lapis protokol ini juga melalui antarmuka Gb dan bertanggung jawab untuk transmisi data, pembagian paket dan mengatur link layer antara PCU dan SGSN yang menggunakan NUC atau frame relay sebagai media dasar physical bearer.
GPRS
Tunneling Protocol (GTP)
GTP adalah protokol yang berfungsi mentransmisikan paket-paket data (PDN) yang telah mengalami proses encapsulate di GSN antara SGSN dan GGSN via jaringan IP GPRS backbone.
2.8.10 GPRS Traffic Mode
2.9
APA ITU EDGE ?
EDGE(Enhanced Data Rate
for Global Evolution) merupakan perkembangan jaringan GSM yang didesain untuk
membagi sumber daya kanal radio secara 'dinamis' antara layanan 'packet
services' dengan layanan 'circuit switch GSM'. EDGE biasa disebut sebagai
Ehnanced GPRS (EGPRS). Enhanced artinya ditingkatkan sehingga EDGE merupakan
pengembangan dari sistem GPRS. Standar EDGE menawarkan akses berbasis 'packet
switch' dimana sumber daya kanal fisik yang ada akan dibagi secara efisien
antara pemakai yang sedang aktif. Kanal frekuensi yang ada diberikan kepada
pelanggan hanya ketika diperlukan oleh user. Dengan menggunakan teknologi ini
sejumlah user akan membagi kanal radio dengan mengadaptasi kecepatan data
masing-masing, sehingga kecepatan data yang tinggi akan diperoleh ketika banyak
sumber daya yang sedang tidak digunakan.
EDGE memberikan
akses data rate mencapai 473.6 kbps , 3 kali
jika dibandingkan dengan GPRS dalam hal pengiriman data secara paket. Selain
itu EDGE sangat mudah untuk diimplementasikan sehingga operator tidak perlu
membangun jaringan baru yang membutuhkan biaya yang sangat besar. Hal ini
dikarenakan EDGE memperkenalkan teknik modulasi 8-PSK.
2.10 SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI EDGE
EDGE mengalami perkembangan dari beberapa generasi terdahulu.
Perkembangan teknologi ini didahului oleh AMPS sebagai teknologi komunikasi
seluler generasi pertama pada tahun
1978, hingga sekarang (tahun 2006), perkembangan nya sudah sampai pada
teknologi generasi ke-4, walaupun masih dalam tahap penelitian dan uji coba.
GSM sendiri sebagai salah satu teknologi komunikasi mobile generasi kedua,
merupakan teknologi yang saat ini paling banyak digunakan di berbagai negara.
Dalam perkembangannya, GSM yang mampu menyalurkan komunikasi suara dan data
berkecepatan rendah (9.6 - 14.4 kbps), kemudian berkembang menjadi GPRS yang
mampu menyalurkan suara dan juga data dengan kecepatan yang lebih baik, 115
kbps.
Pada fase selanjutnya, meningkatnya kebutuhan akan sebuah system
komunikasi mobile yang mampu menyalurkan data dengan kecepatan yang lebih
tinggi, dan untuk menjawab kebutuhan ini kemudian diperkenalkanlah EDGE
(Enhanced Data rates for GSM Evolution) yang mampu menyalurkan data dengan
kecepatan hingga 3 kali kecepatan GPRS, yaitu 384 kbps.
Pada pengembangan selanjutnya, diperkenalkanlah teknologi generasi
ketiga, salah satunya UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service), yang
mampu menyalurkan data dengan kecepatan hingga 2 Mbps. Dengan kecepatan hingga
2 Mbps, jaringan UMTS dapat melayani aplikasi-aplikasi multimedia (video
streaming, akses internet ataupun video conference) melalui perangkat seluler
dengan cukup baik. Perkembangan di dunia telekomunikasi seluler ini diyakini
akan terus berkembang, hingga nantinya diperkenalkan teknologi-teknologi baru
yang lebih baik dari yang ada saat ini. Akhir-akhir ini, para ilmuwan berusaha
mengembangkan teknologi telekomunikasi seluler dengan jangkauan yang sangat
lebar, tingkat mobilitas tinggi, layanan yang terintegrasi, dan berbasikan IP
(mobile IP). Teknologi ini diperkenalkan dengan nama “Beyond 3G” atau 4G.
2.11 IMPLEMENTASI EDGE
Seperti namanya, EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution),
adalah teknologi yang dikembangkan dengan teknologi dasar GSM dan GPRS. Sebuah
sistem EDGE dikembangkan dengan tetap menggunakan perangkat yang terdapat pada
jaringan GSM/GPRS. Jadi EDGE tidak bisa sendiri. Sebuah sistem GPRS terdiri
dari SGSN (Serving GPRS Support Node) dan GGSN (Gateway GPRS Support Node),
yang merupakan jaringan corenya, yang ditambahkan pada sebuah jaringan GSM
sebelumnya. Sedangkan pada sisi radionya, jaringan GPRS membutuhkan penambahan
PCU pada perangkat radio jaringan GSM sebelumnya. Gambar di bawah ini
menunjukan diagram jaringan GPRS secara umum.
Pengimplementasian EDGE pada jaringan existing GPRS hanya memerlukan
penambahan pada sisi radio aksesnya saja. Sedangkan pada sisi jaringan intinya,
EDGE menggunakan perangkat dan protokol yang sama dengan yang digunakan pada
jaringan GPRS sebelumnya. Perbedaan jaringan GPRS dan EDGE hanya terdapat pada
sisi radio akssnya saja, sedangkan pada sisi jaringan intinya, EDGE dan GPRS
menggunakan piranti dan protokol yang sama. Sebuah jaringan GPRS dapat
diupgrade menjadi sebuah jaringan dengan sistem EDGE hanya dengan menambahkan
sebuah EDGE Transceivier Unit (TRU) pada sisi radio aksesnya.
2.12 ARSITEKTUR EDGE
EDGE memiliki arsitektur
dan antarmuka yang sama dengan GPRS. Arsitektur jaringan EDGE terlihat
pada gambar yang mengalami perubahan
adalah pada BTS yakni penambahan sistem modulasi perangkat pemancar dan
penerima untuk modulasi 8-PSK pada BTS lama sehingga BTS yang baru dapat
melayani sistem EDGE / GPRS dan juga GSM/GPRS.
Pada BSC untuk PCU
(Packet Control Unit) terdapat penambahan software agar dapat
berkomunikasi dengan SGSN (Serving GPRS Support Node) dan BTS. Serta
peng-update-an software pada SGSN.
2.13 BAGAIMANA EDGE MENCAPAI
KECEPATAN ?
EDGE adalah sebuah cara untuk meningkatkan kecepatan data pada radio
link GSM. Dengan menggunakan teknik modulasi dan coding scheme yang berbeda
dengan system GPRS sebelumnya, serta dengan melakukan pengaturan pada protocol
radio link-nya, EDGE menawarkan kapasitas dan thoughput yang secara significant
jauh lebih besar dari yang dimiliki oleh system GPRS. Jadi secara umum ada tiga
aspek teknik baru pada EDGE jika kita bandingkan dengan GPRS, yaitu :
• Teknik Modulasi
• Teknik Coding
• Radio Access Network (RAN)
2.13.1 Modulasi pada EDGE
Untuk mendapatkan
kecepatan transfer yang lebih tinggi dari GPRS yang menggunakan modulasi GMSK
(Gausian Minimum Shift Keying), EDGE menggunakan teknik modulasi yang berbeda
dengan GPRS yaitu 8PSK (8-Phase Shif Keying). Gambar dibawah ini menunjukan
visualisasi dari modulasi GMSK pada GPRS dan 8PSSK pada EDGE yang digambarkan
pasa sebuah diagram I/Q, dimana I adalah sumbu real dan Q adalah sumbu
imajiner.
Dengan menggunakan modulasi 8PSK, sebuah symbol dikodekan dengan
menggunakan 3 bit, sedangkan pada GMSK sebuah symbol dikodekan dengan 1 bit.
Karena GMSK dan 8PSK mempunyai simbol rate yang sama, yaitu sebesar 270
ksimbol/s, maka secara keseluruhan modulation rate pada 8PSK akan menjadi 3
kali lebih besar daripada GMSK, yaitu sebesar 810 kb/s.
Jika kita perhatikan dari gambar visualisasi modulasi GMSK dan 8PSK di atas, jarak antar simbol pada 8PSK adalah lebih pendek daripada jarak antar simbol pada GMSK, karena dalam 8PSK ad 8 simbol sedengkan pada GMSK hanya ada 2 simbol. Makin pendek jarak antar simbol mengakibatkan besar level sinyal antar satu simbol dengan simbol lainnya lebih susah untuk dibedakan. Sehingga kemungkinan terjadinya error lebih besar. Tapi pada kondisi sinyal radio yang cukup baik, perbedaan jarak antar simbol ini tidak terlalu berpengaruh terhadap kwalitas data yang dikirim. Pada saat kondisi sinyal radio yang buruk, maka diperlukan penambahan extra bit yang akan digunakan sebagai sebagai error correction, sehingga data yang salah diterima dapat diperbaiki. Sehingga kwalitas data pada EDGE tidak kalah dengan kwalitas data pada GPRS yang menggunakan MPSK. Lagi pula, dalam EDGE juga digunakan modulasi MPSK yang digunakan pada CS1 sampai dengan CS4 - nya, dan juga dalam EDGE ada proses “packet adjustment” yang dapat merubah jenis CS yang digunakan bila terjadi kesalahan pada data yang dikirim. Mekanisme “packet adjustment” ini akan dijelaskan selanjutnya pada su bab Coding Scheme.
Jika kita perhatikan dari gambar visualisasi modulasi GMSK dan 8PSK di atas, jarak antar simbol pada 8PSK adalah lebih pendek daripada jarak antar simbol pada GMSK, karena dalam 8PSK ad 8 simbol sedengkan pada GMSK hanya ada 2 simbol. Makin pendek jarak antar simbol mengakibatkan besar level sinyal antar satu simbol dengan simbol lainnya lebih susah untuk dibedakan. Sehingga kemungkinan terjadinya error lebih besar. Tapi pada kondisi sinyal radio yang cukup baik, perbedaan jarak antar simbol ini tidak terlalu berpengaruh terhadap kwalitas data yang dikirim. Pada saat kondisi sinyal radio yang buruk, maka diperlukan penambahan extra bit yang akan digunakan sebagai sebagai error correction, sehingga data yang salah diterima dapat diperbaiki. Sehingga kwalitas data pada EDGE tidak kalah dengan kwalitas data pada GPRS yang menggunakan MPSK. Lagi pula, dalam EDGE juga digunakan modulasi MPSK yang digunakan pada CS1 sampai dengan CS4 - nya, dan juga dalam EDGE ada proses “packet adjustment” yang dapat merubah jenis CS yang digunakan bila terjadi kesalahan pada data yang dikirim. Mekanisme “packet adjustment” ini akan dijelaskan selanjutnya pada su bab Coding Scheme.
2.13.2 Teknik Coding
Pada EDGE dikenal 9 macam teknik coding, yaitu MCS (Modulation
Coding Scheme ) 1 sampai dengan MCS9. Sedangkan pada GPRS hanya digunakan 4
buah teknik coding, yaitu CS (coding Scheme) 1 sampai dengan SC4. Empat teknik
coding pertama pada EDGE, MCS1 sampai dengan MCS4, menggunakan modulasi GMSK,
sama seperti yang digunakan pada GPRS. Sedangkan 5 teknik coding lainnya, MCS5
sampai dengan MCS9, menggunakan modulasi 8PSK. Gambar di bawah ini menunjukan
jenis teknik modulasi yang digunakan pada GPRS dan EDGE beserta kecepatan
maksimum yang dapat dicapai.
Baik pada GPRS ataupun EDGE, tingkatan Coding Scheme yang lebih
tinggi menawarkan kecepatan data yang lebih tinggi pulaTtapi di samping itu,
makin tingggi tingkatan coding scheme-nya, maka ketehanannya terhadapa error
makin rendah. Artinya Makin tinggi kecepatan packet data, maka makin mudah
paket data itu mengalami kesalahan dalam pengirimannya. Hal ini karena, makin
tinggi tingkatan coding schemenya, maka tingkatan mekanisme “error correction”
yang digunakan makin rendah.
Walaupun MCS1 sampai dengan MCS4 pada EGDE sama-sama menggunakan modulasi GMSK seperti CS1 sampai dengan CS4 pada GPRS, tetapi keduanya memiliki kecepatan yang berbeda. Hal ini karena adanya penggunaan header yang berbeda. Pada EDGE, packet datanya mengandung header yang memungkinkan dilakukannya re-segmentasi packet data. Artinya, apabila suatu packet data dikirimkan dengan menggunakan level coding scheme yang tinggi (kecepatan lebih tinggi, error correction kurang) dan data tidak diterima dengan baik pada sisi penerima. Maka setelah dilakukan permintaan pengiriman ulang (re-transmition) packet data yang salah terima itu, pada pengiriman selanjutnya, coding scheme yang digunakan dapat diganti dan disesuaikan dengan kondisi radio interface. Artinya, pada pengiriman selanjutnya, packet data akan dikirimkan dengan menggunakan coding scheme yang lebih rendah, yang memiliki mekanisme error correction yang lebih baik. Sehingga diharapkan pada pengiriman kedua ini data dapat diterima dengan baik di sisi penerima. Sedangkan pada GPRS, re-segmentasi packet data ini tidak dapat dilakukan. Sehingga apabila suatu packet data telah dikirim dengan menggunakan suatu coding scheme tertentu. Maka walaupun data titerima salah di sisi penerima, pada saat pengiriman berikutnya,data tetap akan dikirim dengan menggunakan coding scheme yang sama. Sehingga kemungkinan packet data itu salah diterima di sisi penerima masih sama besar dengan sewaktu pengiriman pertama. Dengan demikian dapat dicapai keseimbangan antara kecepatan transfer dan kwalitas data yang ditransfer.
Walaupun MCS1 sampai dengan MCS4 pada EGDE sama-sama menggunakan modulasi GMSK seperti CS1 sampai dengan CS4 pada GPRS, tetapi keduanya memiliki kecepatan yang berbeda. Hal ini karena adanya penggunaan header yang berbeda. Pada EDGE, packet datanya mengandung header yang memungkinkan dilakukannya re-segmentasi packet data. Artinya, apabila suatu packet data dikirimkan dengan menggunakan level coding scheme yang tinggi (kecepatan lebih tinggi, error correction kurang) dan data tidak diterima dengan baik pada sisi penerima. Maka setelah dilakukan permintaan pengiriman ulang (re-transmition) packet data yang salah terima itu, pada pengiriman selanjutnya, coding scheme yang digunakan dapat diganti dan disesuaikan dengan kondisi radio interface. Artinya, pada pengiriman selanjutnya, packet data akan dikirimkan dengan menggunakan coding scheme yang lebih rendah, yang memiliki mekanisme error correction yang lebih baik. Sehingga diharapkan pada pengiriman kedua ini data dapat diterima dengan baik di sisi penerima. Sedangkan pada GPRS, re-segmentasi packet data ini tidak dapat dilakukan. Sehingga apabila suatu packet data telah dikirim dengan menggunakan suatu coding scheme tertentu. Maka walaupun data titerima salah di sisi penerima, pada saat pengiriman berikutnya,data tetap akan dikirim dengan menggunakan coding scheme yang sama. Sehingga kemungkinan packet data itu salah diterima di sisi penerima masih sama besar dengan sewaktu pengiriman pertama. Dengan demikian dapat dicapai keseimbangan antara kecepatan transfer dan kwalitas data yang ditransfer.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kemunculan GPRS didahuli dengan penemuan telepon
genggan generasi 1G dan 2G yang kemudian mencetuskan ide akan penemuan GPRS.
Penemuan GPRS terus berkembang hingga muncul generasi 3G, 3.5G dan 4G2.
GPRS adalah suatu teknologi pengiriman dan penerimaan
data menggunakan sitem packet switchingKomponen utama GPRS terdiri dari Gateway
GPRS Support Node, Serving GPRS Support Node dan Packet Control Unit
0 Response to "MAKALAH JARINGAN GPRS DAN EDGE"
Post a Comment