BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tanaman karet (Havea
brasiliensis) berasal dari negara Brazil. Tanaman ini merupakan sumber
utama bahan tanaman karet alam dunia. Sebagai penghasil lateks tanaman karet
dapat dikatakan satu-satunya tanaman yang dikebunkan secara besar-besaran. Tanaman
karet merupakan tanaman perkebunan yang tumbuh di berbagai wilayah di
Indonesia. Karet merupakan produk dari proses penggumpalan getah tanaman karet
(lateks). Pohon karet normal disadap
pada tahun ke empat atau ke lima. Produk dari penggumpalan lateks selanjutnya diolah untuk menghasilkan lembaran karet (sheet), bongkahan (kotak), atau karet
remah (crumb rubber) yang merupakan
bahan baku industri karet.
Tanaman karet memiliki peran yang
sangat besar dalam kehidupan perekonomian Indonesia. Banyak penduduk yang hidup
dengan mengandalkan komoditas penghasil getah ini. Karet tak hanya diusahakan
oleh perkebunan-perkebunan besar milik Negara yang memiliki areal ratusan ribu
hektar, tetapi juga diusahakan oleh swasta dan rakyat. Setiap tanaman karet
yang terserang oleh Riqidoporus
microporus jika tidak segera dikendalikan akan mati dan selanjutnya menjadi
sumber infeksi bagi tanaman disekitarnya yang menyebabkan populasi pohon per
satuan luas menjadi berkurang dan sebagai akibatnya produktivitas kebun menjadi
rendah.
kerugian secara ekonomis yang diakibatkan oleh penyakit pada tanaman karet Havea sebenarnya telah lama dirasakan
oleh para pekebun Indonesia.
Menurut
pusat penelitian sungei putih (Zaidah Fairuzah, 2014) jamur
akar putih (JAP) yang disebabkan oleh Riqidoporus microporus (Swartz.Fr.) van
Ov. Memiliki tubuh buah berbentuk kipas tebal, berwarna jingga jernih sampai
merah kecoklatan dan miseliumnya berbentuk benang berwarna putih. Penularan
penyakit jamur akar putih terjadi melalui persinggungan antara akar karet
dengan sisa-sisa akar tanaman lama, tunggul-tunggul, atau pohon yang sakit.
Gejala penyakit jamur akar putih yaitu seperti daun berwarna hijau kusam,
permukaan daun lebih tebal dari yang normal, adakalanya tanaman membentuk bunga
(buah) lebih awal. Tanaman yang terserang jamur akar putih (JAP) terkadang
percabangannya mengering sebelum tanaman mati. Gejala tersebut hampir sama
dengan gejala kerusakan akar pada umumnya. Kerusakan
dan kematian tanaman merupakan masalah penting pada perkebunan karet. Adanya
serangan penyakit tanaman menjadi salah satu penyebab kerusakan dan kematian
tanaman.
Penyakit jamur akar putih merupakan jenis
penyakit yang berbahaya bagi perkebunan karet. Penyakit ini dapat mengakibatkan
kematian pada tanaman dengan intensitas kematian yang sangat tinggi.
Serangannya sering dijumpai pada tanaman karet yang berumur 2-5 tahun.
Sistem pakar berasal dari istilah knowledge-based exper system. Sistem
pakar dibangun untuk memecahkan masalah, dengan menggunakan pengetahuan seorang
pakar yang direpresentasikan ke dalam komputer. Seorang yang bukan pakar
menggunakan sistem pakar untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Sistem
pakar adalah sebuah sistem yang menggunakan pengetahuan manusia dimana
pengetahuan tersebut dimasukan ke dalam sebuah komputer dan kemudian digunakan
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya membutuhkan kepakaran atau
keahlian manusia
Sistem pakar tidak akan berdiri dengan
sendirinya, dibutuhkan sebuah metode atau aturan dalam menyelesaikan masalah
penyakit jamur akar putih (JAP) tersebut yaitu dengan metode certainty factor. Metode certainty
factor (CF) merupakan metode yang mendefenisikan ukuran kepastian terhadap
suatu fakta atau aturan, untuk menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap
masalah yang sedang dihadapi, dengan menggunakan certainty factor ini dapat menggambarkan tingkat keyakinan pakar. Sistem yang akan dibuat dapat
mendiagnosa penyakit pada jamur akar putih dengan cara memberi
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
dikemukakan tersebut penulis mengangkat judul skripsi, yaitu : “SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA
PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH (RIQIDOPORUS
LIGNOSUS) PADA TANAMAN KARET (HAVEA
BRASILIENSIS) DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR”
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah :
a.
Bagaimana menentukan rule
penyakit jamur akar putih tanaman karet ?
b. Bagaimana menerapkan
metode certainty
factor untuk mendiagnosa penyakit jamur akar putih pada
tanaman karet?
c. Bagaimana
merancang sistem
pakar untuk mendiagnosa penyakit jamur akar putih pada tanaman karet
menggunakan metode Certainty Factor?
1.3
Batasan Masalah
Dalam penulisan skripsi ini, penulis
membatasi masalah pada sistem Pakar mendiagnosa penyakit jamur akar putih pada tanaman
karet sebagai berikut:
a.
Nilai pengujian berupa persentase dari hasil perhitungan
berdasarkan rumus certainty factor
yang akan berakhir pada suatu kesimpulan (penyakit yang diderita).
b. Nilai hipotesa gejala di dapatkan dari Ibu
Zaidah Fairuzah, SP berdasarkan wawancara yang dilakukan.
c.
Aplikasi sistem pakar dirancang dengan menggunakan perangkat
lunak pembangun aplikasi Visual Basic NET 2008 dan database management system
yang digunakan adalah Mysql.
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan di atas, tujuan penelitian ini adalah :
a. Menjelaskan rule gejala penyakit jamur akar putih
pada tanaman karet..
b. Menerapkan metode certainty factor dalam mendiagnosa penyakit jamur akar
putih pada tanaman karet.
c. Merancang sistem pakar diagnosa penyakit jamur akar
putih dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic NET 2008.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini
yaitu:
a.
Untuk memberikan kemudahan dan mempercepat penelitian dalam menentukan
penyakit jamur akar putih pada tanaman karet.
b.
Untuk mempermudah petani mendiagnosa jenis penyakit yang
terdapat pada tanaman karet.
1.5
Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
a. Pengumpulan data
1. Pengamatan Langsung (observation)
Penulis
melakukan pengamatan langsung ketempat riset untuk memper oleh data-data.
2. Wawancara (Interview)
Penulis
melakukan wawancara (Interview) secara langsung untuk menda patkan penjelasan dari masalah-masalah yang
kurang jelas dan untuk melihat keakuratan data yang diperoleh.
3. Studi Pustaka (Library Research)
Penulis
mencari data-data dari buku, jurnal dan bacaan-bacaan yang ber kaitan dengan topik.
b. Analisa dan perancangan.
1. Menganalisa
Bagaimana
penerapan metode Certainty Factor
dalam mendiagnosa Penyakit Jamur Akar Putih Pada Tanaman Karet.
2. Perancangan.
Pada
tahap ini dilakukan proses perancangan sesuai hasil analisis. Pada tahap
perancangan ini dilakukan beberapa perancangan yaitu perancangan arsitektur
sistem, perancangan antarmuka, perancangan modul lainnya yang akan berintegrasi
dalam suatu sistem.
3. Pengujian
Pada
tahap ini dilakukan dengan mencoba aplikasi perangkat lunak sistem pendukung
keputusan yang telah dibuat. Apabila terjadi kesalahan dalam aplikasi tersebut,
maka akan dilakukan pemrograman ulang.
4. Dokumentasi
Pembuatan laporan penelitian
mencakup semua yang berhubungan dengan penelitian dalam karya ilmiah berupa
skripsi.
1.6
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab
ini menerangkan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN
TEORI
Dalam
bab ini akan dijelaskan mengenai defenisi sistem pakar, pembahasan
singkat mengenai metode certainty factor
dan teori-teori pendukung dalam penelitian ini.
BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN
Bab ini menguraikan dan menerangkan tahapan-tahapan dalam
penyelesaian masalah bagaimana mendiagnosa penyakit jamur akar putih pada
tanaman karet dengan metode certainty factor
dan peran-cangan sistem pakar tersebut.
BAB IV : ALGORITMA DAN IMPLEMENTASI
Bab ini akan menjelaskan bagaimana perangkat lunak di
implemen-tasikan dan melihat hasil pengujian terhadap perangkat lunak.
BAB V : KESIMPULAN
DAN SARAN
Bab
ini berisi kesimpulan yang diambil dari pembahasan masalah serta saran yang dapat
dipertimbangkan untuk tindak lanjut terhadap sistem yang dibuat.
koment jika ingin lanjutannya
Serius keh ,awas lo bohong
ReplyDelete