PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT BELL’S PALSY DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER



BAB I
PENDAHULUAN



1.1    Latar Belakang Masalah
Penyakit bell’s palsy adalah disfungsi nervus facialis, saat saraf berjalan di dalam canalis facialis, kelainan ini biasanya unilateral. Letak disfungsi menentukan aspek fungsional nervus facialis yang tidak bekerja. Pembengkakan saraf di dalam canalis facialis menekan serabut-serabut saraf, keadaan ini menyebabkan hilangnya fungsi saraf sementara dan menimbulkan tipe paralisis facialis lower motor neuron. Bell’s palsy merupakan suatu kelumpuhan wajah idiopatik akut dari saraf kranial ketujuh yang memengaruhi satu sisi wajah. Penyebab bell’s palsy tidak diketahui, kadang-kadang terjadi setelah wajah terpajang angin dingin. Di Indonesia, Kasus penyakit bell’s palsy banyak terjadi namun secara pasti sulit ditentukan. Dalam hal ini didapatkan kasus terjadinya bell’s palsy di Indonesia sebesar 19,55%, dari seluruh kasus neuropati terbanyak yang sering dijumpai terjadi pada usia 20-50 tahun, dan angka kejadian meningkat dengan bertambahnya usia setelah 60 tahun. Sekitar 60-85% penderita dapat sembuh sempurna dalam 3 minggu dan hanya 15% yang membutuhkan waktu 3 bulan. Tetapi terdapat 30% yang cacat seumur hidup, akibat pasien tidak kunjung membaik selama 4 bulan. Maka diperlukannya secara mutlak seorang ahli yang mampu melakukan diagnosis berdasarkan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.
Permasalahan yang sering muncul adalah ketersediaan pakar yang memiliki pengetahuan tertentu, seperti dokter sepesialis saraf, tidak mudah diperoleh atau waktunya terbatas, padahal pasien ingin mengetahui penyakit yang dideritanya, dan perlu penanganan yang segera. Dengan mempelajari kasus-kasus yang pernah terjadi, dimungkinkan seseorang dapat mempunyai gambaran suatu kesimpulan yang dapat diperoleh, misalkan suatu penyakit tertentu yang mungkin diderita pasien tersebut, tanpa harus menunggu lama untuk bertemu dengan dokter spesialis. Karena itu perlu dibangun suatu sistem yang dapat membantu dokter sepesialis, penderita atau siapapun yang bergerak dibidang kesehatan untuk meringankan pekerjaannya. Sistem tersebut adalah sistem pakar, sistem pakar (expert system) merupakan cabang dari kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan juga merupakan bidang ilmu yang muncul seiring perkembangan ilmu komputer saat ini. Sistem pakar ini adalah sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar. Sistem ini bekerja untuk mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang menggabungkan dasar pengetahuan (knowledge base) dengan sistem inferensi untuk menggantikan fungsi seorang pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Sistem pakar sebagai kecerdasan buatan, menggabungkan pengetahuan dan fakta-fakta serta teknik penelusuran untuk memecahkan permasalahan yang secara normal memerlukan keahlian dari seorang pakar.
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dapat membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih berguna dimasa yang akan datang. Salah satu contohnya adalah penggunaan teknologi komputer yang semakin meningkat seiring berkembangnya teknologi pada zaman sekarang ini. Komputer bukan merupakan hal yang baru bagi pemakainya. Komputer biasanya digunakan untuk berbagai hal seperti mengolah data, melakukan perhitungan matematika, dan lain-lain. Pemanfaatan komputer tidak hanya sebatas pengolahan data saja, tetapi juga dimanfaatkan sebagai pemberi solusi terhadap masalah yang diberikan seperti halnya sistem pakar.
Menurut Muhammad Dahria dkk (ISSN:1978-6603) dalam judul “Sistem Pakar Metode Dempster Shafer Untuk Menentukan Jenis Gangguan Perkembangan Pada Anak”. Ada beberapa metode yang dapat diterapkan didalam sistem pakar, salah satunya metode dempster shafer. Metode dempster shafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa. Dilihat dari permasalahan latar belakang masalah di atas, maka penulis berusaha membuat suatu penelitian selanjutnya dibahas dalam sebuah skripsi dengan judul “PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT BELL’S PALSY DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER.
1.2    Perumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1.     Bagaimana merepresentasekan gejala penyakit bell’s palsy kedalam rule?
2.     Bagaimana menerapkan metode dempster shafer untuk diagnosa penyakit bell’s palsy?
3.     Bagaimana merancang program aplikasi sistem pakar untuk diagnosa penyakit bell’s palsy dengan menerapkan metode dempster shafer?

1.3    Batasan Masalah
Agar masalah yang dibahas tidak menyimpang dari judul, sehingga penulis membatasi masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1.     Sistem pakar hanya diagnosa penyakit bell’s palsy.
2.     Metode dempster shafer diterapkan untuk menentukan hasil diagnosa.
3.     Nilai hipotesa gejala di dapatkan dari Dr. Haflin, Sps.
4.     Perancangan program aplikasi sistem pakar menggunakan pemograman Visual basic.Net 2008 dan database management system menggunakan Mysql.

1.4    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Penulisan skripsi ini memiliki tujuan, adapun tujuan penyusunan skripsi dapat di uraikan sebagai berikut:
1.     Mendapatkan rule dari gejala penyakit bell’s palsy.
2.     Menerapkan metode dempster shafer dalam diagnosa penyakit bell’s palsy.
3.     Merancang aplikasi sistem pakar untuk mengetahui penyakit bell’s palsy.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Penulisan skripsi ini memiliki manfaat, adapun manfaat penyusunan skripsi dapat di uraikan sebagai berikut:
1.     Dapat menambah pengetahuan tentang penyakit bell’s palsy bagi masyarakat.
2.     Mempermudah masyarakat untuk melakukan diagnosa penyakit bell’s palsy sebelum menemui seorang pakar.
3.     Sebagai alat bantu bagi pengguna dalam diagnosa penyakit bell’s palsy yang diderita masyarakat.

1.5    Metodologi Penelitian
Dalam proses pembuatan skripsi ini metode penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data-data adalah dengan cara sebagai berikut:
1.     Metode pengumpulan data
a.   Studi literatur
Yaitu dengan melakukan studi mengenai sistem pakar, metode dempster shafer, bell’s palsy melalui literatur-literatur seperti buku, jurnal, artikel, sumber ilmiah dan situs-situs internet lainnya.
b.   Wawancara
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan fakta-fakta yang mendukung perancangan sistem dengan mengadakan konsultasi dengan seorang pakar yang bernama Dr. Haflin, Sps dan membandingan dengan yang ada pada buku penuntun.
2.     Analisa
Analisa sistem pakar dengan melakukan analisis terhadap sistem pakar berupa studi kelayakan, spesifikasi kebutuhan,dan teknik akuisisi pengetahuan.
3.     Perancangan sistem
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap masalah struktur program, Unified Modeling Language (UML) dan perancangan tampilan aplikasi dari sistem pakar untuk diagnosa penyakit bell’s palsy.
4.     Implementasi Sistem
Implementasi Sistem Pakar dengan menyusun kode Program untuk aplikasi sistem Pakar dan membuat antarmuka dengan Visual Basic.Net 2008 dan database management sistem menggunakan Mysql.
5.     Pengujian Sistem
Pengujian sistem pakar, yaitu melakukan pengujian hasil implementasi sistem pakar dan basis pengetahuan.
1.6    Sistematika Penulisan
Sistematikan penulisan skripsi ini dibagi menjdi 5 (lima) bab dan setiap bab dibagi menjadi sub bab sebagai berikut :
BAB I        : PENDAHULUAN
Dalam bab ini merupakan suatu dasar penyusunan yang didalamnya berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II       : LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan landasan teori yang membahas prosedur yang digunakan dalam penyelesaian masalah sistem pakar, penyakit bell’s palsy, metode dempster shafer, bahasa pemograman Visual basic. Net 2008 dan Mysql.
BAB III     : ANALISA DAN PERANCANGAN
Bab ini membahas tentang penyakit bell’s palsy dan tahapan-tahapan dalam menyelesaikan masalah yang ada dengan menggunakan metode dempster shafer dalam merancang sistem pakar. 
BAB IV     : ALGORITMA DAN IMPLEMENTASI
Bab ini menjelaskan tentang algoritma dan implementasi pengkodean dari sistem pakar yang telah dirancang.
BAB V       : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari pembahasan masalah serta saran yang dapat dipertimbangkan untuk tindak lanjut terhadap sistem yang dibuat.



koment jika ingin lanhutannya

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT BELL’S PALSY DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER"

Post a Comment