FINITE
AUTOMATION
A. Pengertian Finite Automata
Finite automata adalah mesin abstrak berupa sistem model matematika dengan
masukan dan keluaran diskrit yang dapat mengenali bahasa paling sederhana
(bahasa reguler) dan dapat diimplementasikan secara nyata dimana sistem dapat
berada disalah satu dari sejumlah berhingga konfigurasi internal disebut state.
Finite Automaton memiliki konsep sebagai bentuk paling sederhana dari peralatan
komputerisasi abstrak. Finite- state control dari suatu finite automaton juga
merupakan inti dari begitu banyak peralatan komputer yang kompleks.
State sistem merupakan ringkasan informasi yang berkaitan dengan
masukan-masukan sebelumnya yang diperlukan untuk menentukan perilaku sistem
pada masukan-masukan berikutnya.
Finite Automata menggunakan prosedur yang saat diberikan masukan
"string berhingga" akan berhenti
Finite Automata menyatakan "ya" dengan sejumlah berhingga
komputasi jika string tersebut merupakan elemen bahasa sehingga lebih berfokus
pada pengenalan dimana bila diberikan suatu program (string) akan menyatakan
apakah string tersebut termasuk di bahasa atau tidak.
Automaton memiliki suatu alur khusus dan unik untuk setiap kata yang akan
dikenali atau diterima. Jika suatu alur berakhir pada suatu state yang disebut
sebagai final state atau accepting state, maka kata yang ditelusuri tersebut
dikatakan dikenali oleh automaton.
Komponen dasar yang dimiliki ileh Finite Automaton adalah alphabet yaitu
himpunan symbol/ lambang yang dikenali. Himpunan alfabet diwakili dengan ∑ jika dan hanya jika ∑ merupakan himpunan symbol
yang bersifat tetap dan bukan merupakan himpunan kosong. Contoh umum dari
alphabet adalah 26 (dua puluh enam) huruf yang dikenali dalam bahasa Indonesia
ataupun rangkaian karakter ASCII, yang merupakan rangkaian standar dari kode-
kode komputer. Sedangkan sebuah word, yang disebutkan juga string atau sentence
adalah rangkaian satu atau lebih alphabet yang telah dinyatakan
sebelumnya. Rangkaian word itu sendiri disebut bahasa (language), yang diwakili
dengan L. berikut ini adalah contoh alphabet beserta words yang dapat
dibentuknya:
- ∑ = {a, b}, maka contoh words yang dapat dibentuknya yaitu “aab”, “abab”, “a”, “bbbbbb”, dan lain- lain.
- ∑ = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}, maka contoh words yang dapat dibentuknya yaitu “26498098”, “100103”, “0000”, dan lain- lain.
Lebih lanjut, concatenation adalah proses menggabungkan dua buah words
menjadi satu word baru, yaitu terdiri dari rangkaian alphabet dari word pertama
dan disambung dengan rangkaian alphabet dari word ke-dua.
- ∑ = {a, b}, words = “aaa” dan y = “bbb”dimana setiap a merupakan anggota himpunan ∑, a ∈ ∑ dan setiap b anggota himpunan ∑, b ∈ ∑. Maka, gabungan atau concatenation x dan y, dinyatakan dengan x,y = “aaabbb”.
Setelah memiliki pemahaman diatas, maka definisi dari sebuah Finite
Automaton dapat ditetapkan sebagai suatu model matematis dari sebuah mesin yang
menerima suatu rangkaian words tertentu yang mengandung alphabet ∑.
B. Defenisi Formal
Finite Automaton
- ∑ merupakan himpunan alphabet input (himpunan simbol/ lambang yang tetap dan bukan merupakan himpunan kosong)
- Q, merupakann himpunan state yang tetap dan bukan merupakan himpunan kosong.
- q0, merupakan state awal (start state atau initial state), merupakan anggota dari S.
- d, merupakan fungsi transisi antar state; d: S x ∑ S.
- F, merupakan himpunan state akhir (final state atau accepting state), merupakan sub-himpunan dari Q.
Secara visual, suatu bagan Finite Automaton diwakili dengan suatu
graf berarah dengan rumus G= < V , E > ; dimana V = Q dan E =
{ | s,t d Q, a d∑^d (Q,a) = t }.
“V” merupakan himpunan verteks pada graf, “E” merupakan himpunan sisi pada graf
yang pada dasarnya merupakan fungsi- fungsi transisi antara state yang
satu ke state yang lain (state “s” dan “t”, yang masing-
masingnya merupakan anggota dari “Q”). selain itu, setiap sisi graf diberi nama
dengan alphabet penghubung (alphabet “a”) antara dua verteks yang
dihubungkannya.
Pada umumnya, dalam suatu bagan Finite Automaton terdapat minima satu state
akhir. Verteks graf yang menunjukkan suatu state, tetapi bukan state akhir,
dinyatakan dengan lingkaran, sedangkan yang menunjukkan suatu state akhir
dinyatakan dengan lingkaran ganda, sisi graf yang menunjukkan fungsi transisi dinyatakan
dengan tanda panah.
Jadi suatu state dapat menjadi asal dan tujuan dalam suatu fungsi
transisi yang melibatkan dua buah state. Ditinjau dari sudut pandang state
asal, maka setiap state (kecuali state akhir) pasti menjadi state
asal dan memiliki fungsi transisi ke state yang lain, sedangkan state
akhir dapat tidak memiliki fungsi transisi state ke yang lain. Ditinjau
dari sudut pandang state tujuan, maka setiap state (kecuali state
awal) pasti menjadi pasti state tujuan.
C. Model Finite Automata
Model Finite Automata memiliki ciri-ciri:
- Memori 'infinite'-nya adalah null (tidak ada memori sementara).
Contoh :
- head hanya bergerak 1 arah.
- Hanya berisi memori masukan berupa tape berisi string masukan dan
sejumlah kendali berhingga.
D. Properti Finite Automata
Finite Automata memiliki:
- 1 himpunan state kendali berhingga
- Simbol-simbol masukan yang dibolehkan/diijinkan
- State mula (initial state)
- Himpunan state akhir (set of final states)
State-state yang menandai diterimanya
masukan.
- Fungsi transisi state (state
transition function)
Adanya fungsi yang memberikan state saat itu (current state) dan simbol
masukan saat itu (current input symbol). Selain itu juga fungsi
memberikan/menyatakan semua state berikutnya yang dimungkinkan.
Semua kemungkinan transisi dipandang dijalankan secara paralel. Bila
terdapat transisi yang menuju/sampai state akhir, berarti string masukan
diterima otomata.
E. Cara Kerja Finite Automata
Finite Automata bekerja dengan cara mesin membaca memori masukan berupa
tape yaitu 1 karakter tiap saat (dari kiri ke kanan) menggunakan head baca yang
dikendalikan oleh kotak kendali state berhingga dimana pada mesin terdapat
sejumlah state berhingga.
Finite Automata selalu dalam kondisi yang disebut state awal (initial state) pada saat Finite Automata mulai membaca tape. Perubahan state terjadi pada mesin ketika sebuah karakter berikutnya dibaca.
Finite Automata selalu dalam kondisi yang disebut state awal (initial state) pada saat Finite Automata mulai membaca tape. Perubahan state terjadi pada mesin ketika sebuah karakter berikutnya dibaca.
Ketika head telah sampai pada akhir tape dan kondisi yang ditemui adalah
state akhir, maka string yang terdapat pada tape dikatakan diterima Finite
Automata (String-string merupakan milik bahasa bila diterima Finite Automata
bahasa tersebut).
Contoh :
Cara kerja :
§ Pita input terdiri dari
sel-sel berisi sebuah simbol.
§ Pita input bergerak satu arah.
§ Tanda di belakang huruf a menunjukan kondisi awal
§ Jendela menunjukkan simbol yang
sedang terbaca
§ Tanda di depan huruf a menandakan proses input selesai dan string diterima
F. Implementasi Finite Automata
Sistem dengan state berhingga diterapkan pada:
-Sistem elevator (lift)
-Mesin pengeluar minuman kaleng (vending machine)
- Pengatur lampu lalu lintas (traffic light regulator)
- Sirkuit penyaklaran (switching) di komputer dan telekomunikasi
- Protokol komunikasi (communication protocol)
- Analisis Leksikal (Lexical analyzer), dan lail sebagainya.
Sistem dengan state berhingga diterapkan pada:
-Sistem elevator (lift)
-Mesin pengeluar minuman kaleng (vending machine)
- Pengatur lampu lalu lintas (traffic light regulator)
- Sirkuit penyaklaran (switching) di komputer dan telekomunikasi
- Protokol komunikasi (communication protocol)
- Analisis Leksikal (Lexical analyzer), dan lail sebagainya.
G. KESIMPULAN
1. State sistem merupakan
ringkasan informasi yang berkaitan dengan masukan-masukan sebelumnya yang
diperlukan untuk menentukan perilaku sistem pada masukan-masukan berikutnya.
2. Finite automata merupakan
elemen bahasa sehingga lebih berfokus pada pengenalan dimana bila diberikan
suatu program (string) akan menyatakan apakah string tersebut termasuk di
bahasa atau tidak.
3. Finite Automaton
adalah alphabet yaitu himpunan symbol/ lambang yang dikenali. Himpunan alfabet
diwakili dengan ∑ jika dan
hanya jika ∑ merupakan
himpunan symbol yang bersifat tetap dan bukan merupakan himpunan kosong.
0 Response to "Finite Automata"
Post a Comment